Hordy Jones Meleburkan Musik Perlawanan Lewat Video Klip “Sin City”

Hordy Jones Meleburkan Musik Perlawanan Lewat Video Klip “Sin City”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Hordy Jones

Video klip “Sin City” dibuat oleh mahasiswa S2 Jurusan Master in Editing and Post-Production asal Spanyol bernama Eduard Soto, yang menampilkan cuplikan-cuplikan klip pidato maupun film yang berisikan perlawanan.

Satu dari sekian lagu Hordy Jones yang dirasa punya peran lebih dalam memunculkan nama mereka ke permukaan adalah lagu “Sin City”. Pertengahan Maret ini, lagu yang didaulat menjadi ‘jagoan’ itu dikuatkan pula secara visual lewat sebuah video klip, yang masih dibalut dengan apa yang coba mereka gambarkan dalam mini albumnya, yakni tentang tema pemandangan polemik politik yang penuh skandal.

Band lokal asal Tangerang yang terbentuk dari tahun 2012 ini dengan berani menggertak salah satu masalah ketimpangan keadilan yang telah bersemayam lama di negeri kita. Tembakan lirik yang melesat membidik politisi-politisi yang dengan rakus merajam masyarakat yang tak berdaya, kebengisan mereka dan kekuasaan atas wewenang yang mereka salahgunakan. Protes lewat karya-karyanya, Hordy Jones dengan warna musik Contemporary Blues Rock, dengan nakal dan sempurna menyampaikan pesan untuk terus mengawasi pemerintah dengan sudut pandang sebagai masyarakat yang secara realistis pun tak berdaya.

Adanya kutipan lirik yang berbunyi “stealing watermelon” dalam lagu ini menurut mereka terinspirasi dari sebuah kasus di Indonesia beberapa tahun silam soal pencurian buah cocoa yang tersangkanya secara sebelah mata ditangkap dan dipenjarakan, sedangkan kasus raksasa oleh “tikus-tikus politikus” raksasa dengan aman dimanipulasi.

Lebih jauh tentang video klipnya, diakui oleh mereka jika tidak ada visualisasi yang lebih tepat menggambarkan resah dan amarah atas ketidakadilan pemerintah, selayaknya video musik “Sin City”, yang dengan bangga dibuat oleh mahasiswa S2 Jurusan Master in Editing and Post-Production asal Spanyol bernama Eduard Soto, yang menampilkan cuplikan-cuplikan klip pidato maupun film yang berada disisi perlawanan menentang ketidakadilan pemerintah. 

Menariknya, potongan klip dari film “V for Vendetta” dalam video musik ini pun berkolaborasi pada “celotehan” Hordy Jones tentang rambu peringatan bahwa peran kita sebagai masyarakat pun bersekutu untuk terus memantau agresi dan wewenang pemerintah, dalam kasus dan perlakuan tak acuh terhadap kesejahteraan rakyat.  Eduard menjadikan video ini sebagai projek dukungan suaranya melalui karya videonya, yang melebur ke dalam musik Hordy Jones ini sendiri.

Musikalitas yang elegan dari Hordy Jones didasari aksi berani protesnya melawan sistem politik yang cacat, dengan aransemen gitar Blues bahkan tersirat sentuhan Psychedelic Rock yang dinamis oleh Gamma Gilang (gitaris), pukulan drum ambisius oleh Muhammad Rizki Naediyatama alias Kiki (drummer) yang mengiringi vokal ekspresif, dan dentuman bass oleh Amrul Fikri (vokal sekaligus bassis) tersuguh nikmat dan ideal. Apa yang mereka suguhkan dapat membuktikan bahwa kritik yang cerdas terhadap kompleksitas “Kota Dosa” ini dapat dikonsumsi khayalak lewat harmonisasi setiap elemen dalam lagu “Sin City”.

BACA JUGA - Berujar Merespon Permasalahan Hidup di Kota Lewat Single "Hipoksia"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner