Genderang Perang Simpulmati Tersaji di Album ‘Opera Merah’

Genderang Perang Simpulmati Tersaji di Album ‘Opera Merah’

Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers Simpulmati

Bercerita tentang pembantaian insan yang berani melawan oknum-oknum serakah, album Opera Merah menjadi sirine lantang bagi perampas hak insan tak berdaya

Surabaya nampaknya masih menjadi salah satu daerah penghasil band-band aliran keras terbaik. Hal ini terlihat dari banyaknya rilisan band-band ekstrim asal Surabaya yang mampu tampil berkualitas, dan salah satunya adalah Simpulmati. Setelah kemarin mengaung dengan “Nekrohimne”, kini unit death metal ini semakin tajam suarakan perlawanan melalui album Opera Merah pada 12 Desember 2022 lalu. Rilisan album mereka akan diteriakkan melalui CD (Compact Disc) sebanyak 500 keping dan didistribusikan oleh Metalgear.

Bercerita tentang pembantaian insan yang berani melawan oknum-oknum serakah, album Opera Merah menjadi sirine lantang bagi perampas hak insan tak berdaya. Cambuk bagi kaum yang dibutakan oleh edukasi fana dari sang penguasa agar segera bergerak dan melawan. Album yang bertema pembantaian tersebut berisi delapan nomor lagu, termasuk lagu “Nekrohimne”. Penguasa yang serakah, dibungkamnya kebenaran dan seruan untuk melawan menjadi mortir berbahaya yang mereka lontarkan.

Musik yang dimainkan Simpulmati bergaya deathmetal modern, meskipun bermain cepat tapi enak buat didengarkan, bawaannya pengen headbang langsung moshing”, kata Popo Extreme Moshpit.

Fabel menjadi tombak runcing yang mengantar mereka menyuarakan album ini. Sebuah kisah kecerdikan si kancil menjebak kepala desa yang tamak dan rakus.

Fabel adalah sebuah lagu yang menggiring kami dalam kedewasaan bermusik”, jelas Windra sang gitaris.

Selama bermusik, Simpulmati mengaku terinspirasi oleh Slayer, Suffocation, Deicide, Vader, Misery Index, The Black Dahlia Murder, Decapitated, Psycroptic, Fleshgod Apocalypse, Slipknot, Pantera.

Meskipun ngebut tapi groovy nya terasa. Unsur unsur musik yang digabungkan cukup kaya, sederet band yang berwarna sama kaya Malevolent Creation, Dying Fetus, Suffocation, Misery index pasti menjadi salah satu influence untuk penggarapannya. Saya yakin siapapun yang mendengar musiknya ini tidak akan berdiam diri, minimal kepala terbawa ketukan metronome 240bpm”, tambah Popo.

Album Opera Merah sendiri merupakan album self-release pertama yang dibuat oleh Simpulmati Surabaya. Kabarnya, band deathmetal asal Surabaya ini akan melaunching Opera Merah di awal tahun 2023. Album ini juga sudah dapat didengarkan melalui platform Youtube Simpulmati.

BACA JUGA - IXIA Bersimbah Darah Dalam Video Klip Terbarunya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner