EÄZZ Mengajakmu Berdelusi Lewat Single “Unsaid Things”

EÄZZ Mengajakmu Berdelusi Lewat Single “Unsaid Things”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers EÄZZ

Lagu “Unsaid Things” menurut EÄZZ hadir untuk menyampaikan kata-kata yang selama ini tak sempat, bahkan tak bisa ia utarakan.

EÄZZ, penyanyi sekaligus pencipta lagu asal Kota Kembang Bandung, yang dengan semua pola kreasi yang dia ciptakan disinyalir akan menjadi banyak diperbincangkan oleh khalayak banyak, terutama penikmat musik di tanah air. Lewat sebuah lagu yang terbilang mengawang, EÄZZ  mampu menggambarkan suasana hati dan pikiran seseorang ketika mendengar lagu-lagunya, salah satunya lewat single berjudul “Unsaid Things”, yang didaulat menjadi buah karya terbaru dari dirinya.

Dirilis pada tanggal 23 Juni 2019 lewat berbagai kanal layanan musik digital, seperti Spotify, Apple Music, Deezer, dan lain sebagainya, “Unsaid Things” membawa para pendengarnya untuk sejenak berdelusi tentang hal-hal yang belum terselesaikan di masa lalu, kemudian mengubahnya, hingga akhirnya mampu menciptakan kondisi baru di masa depan.

Lucid dream merupakan salah satu instrumen yang dipakai sebagai analogi dalam lagu tersebut. Lewat “Unsaid Things” pula, para pendengar diajak menyelami sisi lain dari EÄZZ yang mungkin tak banyak diketahui oleh publik. Alfi Fisrifan/ EÄZZ mengaku, bahwa one-man project yang ia kerjakan ini bersifat lebih personal daripada projek-projek musik lain yang sedang ia garap, dan lagu “Unsaid Things” menurutnya hadir untuk menyampaikan kata-kata yang selama ini tak sempat, bahkan tak bisa ia utarakan.

Sejalan dengan ide cerita di dalam lagu tersebut, aransemen musik “Unsaid Things” digarap dengan mencampurkan berbagai genre musik, yang kesemuanya bermuara kepada dreamy atau alternatif rock. “Saya enggak suka mengotak-kotakkan lagu berdasarkan genre-nya, tapi jika ditanya soal lagu ini, menurut saya benang merahnya bisa jadi dream pop, dreamy rock, alternatif rock, bahkan shoegaze,” ujar Alfi.

Ditambahkan pula olehnya jika beberapa musisi dan band yang sempat terlontar sebagai pemberi ilham atas lahirnya aransemen musik “Unsaid Things”, di antaranya seperti Fazerdaze, Alvvays, turnover, DIIV, hingga band asal Yogyakarta Grrrl Gang. Sedangkan untuk aransemen single “Unsaid Things” sendiri dikerjakan sepenuhnya oleh Alfi di kamar pribadinya. Meski demikian, ia mengaku bahwa projek ini digarap secara serius hingga memakan waktu yang cukup lama. “Ya, bisa dibilang saya bedroom musician, tapi bukan berarti lagu ini dibuat asal-asalan. Malahan saya belajar banyak ketika membuat lagu ini,” ungkapnya.

Proses pembuatan lagu ini dimulai pada bulan November tahun 2018, berbarengan dengan proses pembuatan EP yang digadang-gadang akan dilepas pada Juli 2019 mendatang. Dapat dikatakan, bahwa single “Unsaid Things” menjadi pintu gerbang atas masuknya EP tersebut nanti ke pasaran. Menyoal proses rekaman, mixing, hingga mastering, semuanya dilakukan di The Pandora Labs milik Alikbal Rustiyad aka Opung, Brigade of Crow. Sedang, cover single merupakan footage pribadi milik Azura Fajrilira.

Alfi Fisrifan adalah seorang penyanyi-pencipta lagu yang juga dikenal sebagai gitaris dari grup musik progresif hardcore asal Bandung, Ametis. Sekaligus, gitaris dari band post-hardcore, Wreck. Sedang, EÄZZ merupakan karya alter-ego dari dirinya. Kata EÄZZ sendiri diambil dari serapan kata ‘east’ atau ‘timur’ dalam Bahasa Indonesia. Nama tersebut dipilih sebagai analogi dari daerah tempat tinggal Alfi, yakni kawasan Bandung Timur. Harapannya, EÄZZ dapat menjadi pelengkap, sekaligus meramaikan skena musik tanah air. (artikel ini merupakan hasil olahan dari rilisan pers yang ditulis oleh Yuhan Al Khairi)

BACA JUGA - NiCk Bicara Tentang Kehidupannya di Album ‘Sui Generis’

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner