Eksplorasi Amerta Menembus Spektrum Death Metal

Eksplorasi Amerta Menembus Spektrum Death Metal

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Amerta

Bersama Amerta , musik metal mampu dibawa keluar menembus spektrum yang biasa dilekatkan kepada komposisi garang dan tata suara berat semata.

Bleeker merupakan salah satu dari empat lagu awal yang ditulis pada tahun 2017 bersama dramer Auliya Akbar (yang juga bermain dram di band space rock Kief) ketika keduanya tengah menghabiskan waktu dua bulan bersama di sebuah apartemen sewaan di kota Melbourne, Australia. Sejumlah materi yang tercipta tadi ternyata dirasa kurang cocok digunakan band death metal mereka, Revenge. Daripada terbuang sayang, pada saat itu jugalah ide pembentukan resmi Amerta tercetus agar lagu-lagunya terpakai.

Bersama Amerta , musik metal mampu dibawa keluar menembus spektrum yang biasa dilekatkan kepada komposisi garang dan tata suara berat semata. Eksplorasi membuat kodrat buas mereka menjadi punya dimensi yang lebih luas. Amerta didirikan dengan visi itu, oleh sepasang musisi death metal yang merasa level keekstreman bukan melulu diukur dengan gapaian kecepatan, teknikal jelimet dan gorokan tenggorok, tapi juga menyentuh unsur-unsur dramatik seperti nuansa space-out, melodi sederhana dan emosi kontradiksi. Yang begitu dikawinkan berhasil menelurkan sebuah aransemen paska apokalips berjudul Bleeker ini, single kedua Amerta dalam kurun waktu setahun terakhir.

Tata suara yang dikemas apik dengan kualitas produksi yang baik menjadikan kita mendapatkan setiap detail dari eksplorasi bunyi yang mereka lakukan. Ditengah dominasi bunyi distorsi yang rapat single Bleeker hadir dengan petualangan imajinasi yang mampu menyeret angan kita menuju pengalaman imajinasi yang gelap dan mencekam. Paduan modulasi gitar dengan bunyi raungan synthesizer serta harmonisasi vokal perempuan yang menyelinap halus diantara teriakan-teriakan bernada depresif adalah bukti bahwa Amerta berhasil membangun apa yang mereka sebut sebagai aransemen paska apokalips.

Amerta adalah gabungan dari beberapa musisi dengan latar belakang genre yang berbeda. mereka adalah Raja Humuntar Panggabean – Gitar, Auliya Akbar – Dram, Indra Darmawan Purba – Synthesizer/Vokal Latar, Anida Sabrina Bajumi – Bass/Vokal Latar. Formasi inilah yang akhirnya menarik perhatian dari Ricky Siahaan gitaris Seringai untuk mau terjun bertindak sebagai produser. Menurut Ricky yang sudah familiar dengan kemampuan musikalitas para personil Amerta hal yang juga tak kalah penting adalah  kemampuan eksplorasi masing-masing personil Amerta hingga akhirnya menawarkan metal dengan pendalaman emosi dan  tidak hanya sekedar pamer kemampuan bermain akrobat dalam skill instrument yang mereka kuasai.

BACA JUGA - Janji Fraud di Album Ke Tiga

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner