Dwazed Suguhkan Curahan Hati Seorang yang Divonis Tuli

Dwazed Suguhkan Curahan Hati Seorang yang Divonis Tuli

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Dwazed

Setelah merilis EP Fragment, kini Dwazed hadir kembali lewat single “Bias”, yang mencoba menceritakan kekesalan dan curahan hati yang diterima oleh seorang anak yang divonis tuli.

Selang dua tahun meniti karir bermusik, Dwazed, sebuah band asal Palangka Raya ini cukup menuri perhatian dengan karya-karya yang disuguhkannya, pun termasuk dengan karya baru mereka yang berjudul “Bias”. Menariknya lagi, dalam lagu ini Dwazed melibatkan seorang solois wanita asal Palangka Raya Bernama Cindy Tunjang, sebagai kolaboratornya.

Berbekal ingin meramaikan skena musik Palangka Raya yang sedang berkembang dengan menggusung genre musik yang berbeda, 4 sekawan Hasymi Surya (Ami), Enrico Penyang (Rico), Bayu Eko (Bayu) dan Brata Kusuma (Brata) yang awalnya memiliki band masing-masing akhirnya bertekad untuk dapat menjadi kelompok musik, yang dapat membawa nama Kota Palangka Raya dikenal di skena musik nasional.

Dibekali dengan bermacam varian influence yang berbeda-beda, Dwazed berhasil meracik ramuan musik mereka sendiri, yang bahkan sampai saat ini mereka masih belum mengerti betul secara spesifik apa nama genre musik mereka tersebut. Mereka menggabungkan unsur rock modern yang kadang diselingi oleh sedikit ketukan ganjil, kemudian dilatari oleh ambient noise, hingga dentuman metal yang kadang menghantam di beberapa bagian lagu.  Namun beberapa media yang pernah meliput diantaranya menamai genre mereka dengan sebutan ‘Shoegaze’.

Hingga saat ini, Dwazed telah mengeluarkan sebuah EP berjudul Fragment, yang berisikan enam buah lagu yang dikeluarkan bertepatan dengan acara Record Store Day Palangka Raya 2018, dua buah video lirik, dan sebuah video musik. Sejauh ini Dwazed telah aktif meramaikan panggung-panggung musik di Kota Palangka Raya.

Selang setahun setelah dikeluarkannya EP Fragment, kini Dwazed hadir kembali lewat single “Bias”, yang mencoba menceritakan kekesalan dan curahan hati yang diterima oleh seorang anak yang divonis tuli. Menariknya, tema dari lagu ini adalah kejadian nyata yang dialami oleh kerabat Cindy yang berhenti dari pekerjaannya, dikarenakan mengetahui bahwa anaknya ternyata tidak bisa mendengar atau tuli, hingga kemudian memutuskan untuk fokus menemani anaknya tersebut dalam menjalani terapi diluar kota.

Dalam produksi lagu “Bias” mereka merekamnya di Ra Recording Palangka Raya, dan di Mixing Mastering oleh Tri dari Mix Dream Studio Palangka Raya. Lagu “Bias” sendiriakan menjadi hidangan pembuka dari calon album pertama Dwazed, yang sekarang sedang dalam proses pengerjaan dan kemungkinan akan di sajikan pada bulan desember 2019 mendatang. Kita tungga saja ya cokatfriends! Single “Bias” dapat dinikmati di berbagai platform digital seperti Itunes, Spotify, Deezer dan layanan streaming musik lainnya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner