“Disappear” : Kepingan Terakhir White Chorus Menuju Album Penuh

“Disappear” : Kepingan Terakhir White Chorus Menuju Album Penuh

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers White Chorus

Lagu “Disappear” kembali menggambarkan spontanitas White Chorus. Hal ini merupakan representasi identitas White Chorus pasca EP ‘Happysad’ (2019) menuju album penuh ‘FASTFOOD’

Sebuah album bisa jadi sebuah artefak penting bagi musisi atau band. Tidak jarang untuk menguatkan isian sebuah album mereka terlebih dahulu melempar single sebagai amunisi yang mewakili album tersebut. Pun begitu dengan yang diamini oleh duo elektronik asal Bandung, White Chorus, di mana duo ini secara konsisten merilis single mereka ke permukaan. Yang terbaru mereka hadir dengan single berjudul “Disappear”.  Single ini sendiri merupakan single ke lima mereka, setelah sebelumnya mereka merilis single “HEATWAVE”, “Telephone Call”, “I Shouldn’t Bring My Heart Next Time”, dan “Alone Together”. Bertambah spesial mengingat single ini kemudian didaulat juga menjadi kepingan terakhir sebelum dirilisnya album penuh mereka yang berjudul FASTFOOD.

Lebih jauh berkisah tentang lagunya, diakui oleh mereka jika secara umum lagu tersebut bercerita tentang keterikatan berlebihan seseorang terhadap pengalaman buruk masa lalunya, yang seringkali membuatnya trauma dan ingin ‘menghilang’. Tentang hal ini, salah satu personil White Chorus, Emil menuturkan jika seringkali ketika kita sedang menjalani hari seperti biasa, lalu tiba-tiba teringat isu masa lalu yang benar-benar mengganggu. “parahnya, belum ada closure. Bagi beberapa orang itu sangat berat,” tutur Emir. “Tentang apa pengalaman buruk itu sendiri bisa berarti macam-macam, kami bebaskan kepada persepsi pendengar.”, tambahnya.

Berangkat dari narasi tersebut, White Chorus justru mengemasnya dengan nada-nada elektronik yang lincah dan danceable. “Kami sengaja melakukan itu, secara implisit ingin menunjukkan kalau pada akhirnya, segala trauma kita adalah itu, masa lalu. Di sisi lain, kami banyak menemukan musisi-musisi yang menjual lagunya dengan ceria, padahal setelah kami baca lagi potongan liriknya, itu sangat pedih. Kami ingin punya karya seperti itu dalam katalog White Chorus.”, ujar personil White Chorus yang lain, Friska

Lagu “Disappear” kembali menggambarkan spontanitas White Chorus dalam membicarakan hal-hal vulnerable yang dialami sehari-hari. Hal ini merupakan representasi identitas White Chorus pasca EP Happysad (2019) menuju album penuh FASTFOOD yang akan dirilis dalam waktu dekat. “Dulu (era Happysad) White Chorus itu lebih seperti projek kolaborasi biasa. Saya bikin melodi, Friska nyanyi. Baru sejak “HEATWAVE” kami berdua benar-benar menggabungkan ide dan pikiran, ternyata jadinya se-’impulsif’ ini,” terang Emir. “Maka dari itu, album kami nantinya lebih merupakan antologi, di mana secara tema besar mungkin satu lagu dengan yang lain tidak selalu berkesinambungan, tapi somehow itulah kami sekarang,” lanjut Friska.

Lagu ini sudah dapat didengarkan di berbagai streaming platforms beserta video musiknya di kanal YouTube White Chorus. Adapun video musik “Disappear” dibuat sejalan dengan konsep “spontanitas” di atas, yakni menggunakan kamera laptop untuk mengambil semua adegan di sudut-sudut kota Jakarta, dengan tanpa meninggalkan estetika White Chorus. Proses shooting berlangsung selama dua hari, dibantu oleh Wildan Yusra dan Radovan Raynes dari Microgram.

BACA JUGA - Rasukma Sebar Energi Positif Lewat Single "Meriunglah!"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner