Cassandra Rilis "Labellum Urban", Karya Terakhir Bersama Sang Pendiri

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Dari Magelang, Jawa Tengah, hadir sebuah unit death metal yang dinamai Cassandra. Dibentuk sejak 2016, mereka sudah berhasil merilis sebuah album bertajuk Sistematis Manipulasi pada 2017 lalu. Perjalanan Cassandra selama empat tahun tak lekang dari dinamika lumrah banyak band: pergantian personil. Formasi awal yang diisi oleh Abas (drum), Candra (gitar), Adi (gitar), Sigit (vokal) dan Machin (bas) kemudian berganti di divisi enam senar, yang mana Adi digantikan oleh David.

Memasuki tahun 2019, Cassandra sepakat untuk kembali produktif dalam proses cipta karya. Alhasil, mereka mulai masuk studio rekaman untuk menghasilkan sebuah single. Akhirnya, mereka berhasil merampungkan "Labellum Urban", sebuah lagu yang ditulis oleh sang drummer, dan dalam proses penggarapannya mendapatkan sentuhan dari violis Adiyatma dan gitaris dari Darkside untuk urusan perekaman.

"Labellum Urban" adalah tentang kehancuran alam dan moral manusia, yang mana umat manusia digambarkan lalai pada Sang Pencipta. Diceritakan dalam siaran pers, lagu ini berangkat dari sudut pandang mereka yang mengejawantahkan kegelisahan mereka pada keserakahan manusia yang melahirkan banyak ketidaksesuaian, dari mulai sistem hingga hakikat yang berujung pada kehancuran semesta akibat hukum alam yang dirusak manusia.

Hadir dan dirilisnya "Labellum Urban" oleh Cassandra juga ternyata jadi penanda akan satu fase tersulit mereka. Sang penulis lagu sekaligus pendiri Cassandra, Abas harus mendahului kawan-kawannya untuk berpulang, menyisakan single ini sebagai karya terakhirnya bersama Cassandra. Dalam keadaan berduka, Cassandra bersikukuh untuk tetap meneruskan cita-cita yang dibangun bersama Abas. Cassandra lalu mengajak Tri Anggoro (Darkside) untuk mengisi kekosongan di lini drum.