Kaveh Kanes Suguhkan Getir Romansa Dalam Wujud Gambar Bergerak

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Kaveh Kanes

Duduk di kursi sutradara, video klip “The Fountain” dieksekusi langsung oleh Zaviero, dimana dia menyajikan nuansa “aesthetic” secara apik, yang membalut tema cinta klise, berupa romansa khas kawula muda.

Tujuh tahun berselang sejak terbentuk pada tahun 2011, trio trio Asad Gibran (vokal), Zaimmuddin Mukarrom (gitar), dan Muchammad Najib (drum) ini masih konsisten dengan komitmen awal mereka saat mendirikan Kaveh Kanes, untuk terus melahirkan karya. Setelah album Capital yang dirilis pada tahun 2015, mereka kembali dengan album terbarunya, Loanwords pada tahun 2018 ini. Sebuah album yang secara garis besar berisikan tentang cinta, keluarga dan penemuan jati diri, dengan interpretasi yang dibiarkan bebas dan berdasar pada pengalaman setiap orang yang berbeda-beda, hingga album ini menjadi sebuah album yang personal untuk pendengarnya.

Sedangkan untuk urusan teknis musik dan olah tata suara, Loanwords menyuguhkan sound yang dreamy, dengan melodi-melodi gitar catchy dan juga singable. Sembilan lagu di album ini masing-masing memiliki dinamika dan karakteristiknya sendiri, termasuk dengan lagu berjudul “The Fountain”, yang dijadikan sebagai ‘peluru’ pertama dari album ini. Pemilihan lagu “The Fountain” sebagai ‘peluru’ itu pun makin lengkap ketika lagu ini dikuatkan juga lewat sajian visual berbentuk video klip.

Duduk di kursi sutradara, video klip “The Fountain” dieksekusi langsung oleh Zaviero, dimana dia menyajikan nuansa “aesthetic” secara apik, yang membalut tema cinta klise, berupa romansa khas kawula muda, dan seolah mengajak para pendengar menikmati manis getir romansa yang ditunjukkan lewat sekelebat gambar bergerak. Benang merah video terletak pada kisah tiga sahabat, yang digambarkan memiliki ikatan spesial di antara ketiganya, beserta konflik-konflik yang mereka hadapi.

Penasaran seperti apa video klipnya? Simak melalui tautan di bawah ini