Pengamat Musik Denny Sakrie Wafat

Pengamat Musik Denny Sakrie Wafat

Kabar duka kembali menghinggapi belantika musik Indonesia.  Pengamat jempolan musik Tanah Air sekaligus penyiar radio, Denny Sakrie. Pria yang mempunyai tanda lahir khas di wajah ini tutup usia pada Sabtu, (3/1). Denny wafat di usia 51 tahun. Ia‎ meninggalkan seorang istri dan seorang putri.

Dikutip dari laman berita online detik.com, sang istri, Mieke Hendrawati mengungkapkan Denny meninggal karena sakit jantung. "Iyah benar beliau sakit jantung kata dokter tapi nggak ada riwayat jantung," jelas Mieke terkait kematian suaminya itu.

Sedangkan ketika dilansir pada laman metrotvnews.com, jenazah Denny akan dimakamkan dekat pusara orangtuanya. "Suami saya akan dimakamkan di dekat makam orangtua di Pamulang, Tangerang," tambah Mieke kembali. Saat berita ini diluncurkan, jenazah sudah disemayamkan di Rumah Duka, tepatnya di Perumahan Dasana Indah Blok RI 16 no 21, Karawaci.

Tepat sehari sebelum dia meninggal, Denny pun sempat mengunggah sebuah petuah di akun twitternya @dennysakrie, dari founder Apple yang sudah tiada, Steve Jobs. “If today were the last day of my life, would I want to do what I’m about to do today?”, tulisnya dalam bentuk gambar. Ungkapan tersebut seperti firasat dalam dirinya yang akan meninggalkan orang-orang terdekatnya.

Denny Sakrie lahir di Ambon, Maluku, 14 Juli 1963, yang punya nama asli Hamdhan Syukrie, adalah seorang penulis dan pengamat musik Indonesia. Sarjana Ekonomi jurusan Ekonomi Manajemen Universitas Hasanuddin, ini mengawali kariernya sebagai penulis artikel musik sejak duduk di bangku SMP (pada 1979) di media Pedoman Rakyat yang terbit di Makassar, Sulawesi Selatan. Selain itu, tulisan-tulisannya juga dimuat di media lain seperti HaiVariasiVistaModeGadisSinar Harapan,Suara Pembaruan, dan Republika. Sebagai pemerhati musik, sosok Denny Sakrie kerap kali muncul di layar televisi swasta mengomentari berbagai aspek dalam industri musik.

Sebelum wafat, Denny bergelut menjadi kontributor tetap untuk Tempo, harian KOMPAS, dan majalah Rolling Stone Indonesia. Selain menulis, dia juga berkiprah sebagai penyiar radio, pengisi suara iklan radio dan televisi, pembawa acara, penulis naskah beberapa acara televisi, dan bergabung di sejumlah grup musik. Namun sosok ayah satu puteri, ini lebih dikenal sebagai pengamat musik. Tulisan Denny seputar perkembangan musik sering dimuat di media-media besar Indonesia, di antaranya Kompas dan Tempo. Ia juga sempat merilis audio book, 'Chrisye Masterpiece' pada 2007. Sebagai penyiar radio, Denny sempat membawakan program di beberapa radio selama beberapa tahun. Pada 2006, ia menjadi penyiar di jaringan FeMale dan Delta FM.

Selamat jalan Om Denny! Ucapan dan kritikanmu yang berkarakter akan selalu dikenang oleh semua elemen musik Indonesia. Adios Senor!

 

Sumber: detik.com, metrotvnews.com, dan wikipedia

Oleh: Karel

Foto: net

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner