Berumur Lebih dari Dua Dekade, Akhirnya Balcony Harus Mati

Berumur Lebih dari Dua Dekade, Akhirnya Balcony Harus Mati

"BALCONY is F*cking Dead!

1994 – 2017

Penghujung cerita.

Akhirnya pada hari ini, saya mengambil sebuah keputusan bulat bahwa BALCONY mesti dibubarkan.

Dengan segala memori dan kenangan yang tersimpan selama 23 tahun sejak band ini didirikan, semoga langkah ini tepat adanya.

Semoga silaturahmi semua dari kita tetap terjalin. Terimakasih tak terhingga pada semua yang pernah terlibat di kolektif ini, sehingga bisa berjalan selama 23 tahun.

‘Jangan bangunkan aku kawan, mimpi buruk ini terlalu indah untuk dilewatkan’

Baruz, Bandung 15 Juni 2017"

(Instagram: @baruzthescreamer)

 

Menapaki jalur musik ekstrim selama 23 tahun adalah perjalanan yang luar biasa. Menjadi salah satu punggawa hardcore di Kota Bandung, Balcony adalah peluru mematikan yang selalu menjadi kebanggaan dan sumber inspirasi untuk banyak band, bahkan di seluruh Indonesia. Tidak ada yang pernah mengira bahwa Balcony harus mengakhiri perjalanan bermusiknya, atau lebih tepatnya tidak ada yang menghendaki peristiwa ini terjadi. Tapi, apa mau dikata, 15 Juni 2017 Balcony dinyatakan mati dan berhenti.

Dikutip dari penjelasan panjang Baruz dalam laman Facebooknya, perjalanan Balcony memang seringkali mengalami masa-masa pasang surut. Perombakan personil, formasi, dan masalah internal menjadi beberapa titik sumber api yang membakar sumbu dari masing-masing personil. Hingga pada akhirnya, Baruz memutuskan bahwa Balcony sudah tidak menemukan lagi jalan untuk melanjutkan perjuangannya. Ia memutuskan untuk membubarkan band yang ada sejak tahun 1994, dan hari ini nama Balcony adalah tinggal sejarah. Padahal, baru saja mereka sempat kembali aktif dan produktif pasca vakumnya yang ke sekian kali. Tapi, kita takkan tahu apa yang ada di balik benteng Balcony. Ini sudah pasti jalan terbaik untuk seluruh pihak yang terlibat di dalamnya.

Meski demikian, Kota Bandung, ranah musik hardcore, dan Indonesia bangga pernah memiliki amunisi sepanas Balcony. Ranah musik bawah tanah Indonesia tidak akan sampai ada di titik ini jika Balcony tidak termasuk sebagai motor penggerak di awal kali geliat musik bawah tanah mulai agresif. Semoga keputusan ini tidak membuat semua tokoh dalam tubuh Balcony berhenti berkarya. Kita tahu, mereka adalah pilar-pilar kuat yang bukan tidak mampu untuk saling menopang, tapi terlalu kokoh dan kuat untuk berada dalam satu ruang sempit dan terbatas.

They're dead, but they're not f*cking gone. So long, Balcony!

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner