“SETIAP DARI KITA DIANUGERAHI BERUPA TALENTA. PERCAYALAH DENGAN KEMAMPUAN DIRI SENDIRI. TUHAN SELALU MENYERTAI.” -GREEN GAS Green Gas terbentuk sejak tahun 2014. Mengusung sub genre grunge, karya lagu Green Gas berkiprah seputaran kehidupan sosial seperti keresahan dan beragam permasalahan anak muda. Sebelum mengaklamasi kemudian konsisten di jalur grunge, Green Gas lebih dulu dengan lantang meluapkan keresahannya lewat jalur rock alternative. Formasi awal Joey (vocal, guitar), Amri Rizky (bass), dan Skotty Pamungkas (drum) menciptakan single berjudul “Deadbeat” dan kemudian berlanjut ke single ke-2, “Wasting My Time”. Pertengahan tahun 2016 Green Gas memutuskan untuk lebih spesifik dari jalur rock alternative ke grunge. Di era sub genre yang baru dicicipi ini, Green Gas menghasilkan lagu “Mimpi Buruk” dan “Rusak”. Perjalanan Green Gas belumlah mulus, Amri Rizky mengundurkan diri di akhir tahun 2016. Agar eksistensi tetap terjaga, Green Gas menggaet additional player untuk mengisi kekosongan di bass section. Naas, pada pertengahan 2018 saat akan mengisi acara di sebuah gigs, Skotty Pamungkas mengalami kecelakaan dan tidak bisa main drum lagi. Cedera tangan kiri yang dialami Skotty Pamungkas belum sepenuhnya sembuh, kemudian Joey meminta bantuan Realita Prawira La Nuru, kawan semasa kuliahnya, untuk mengisi lini belakang: drum section. Sementara Skotty Pamungkas beralih ke bass section. Tahun 2019 Green Gas masuk studio rekaman untuk pengerjaan debut album EP (extended plays) bertajuk “Rain at Home”. Album ini terdiri dari lima lagu berantai yang mana kisah di balik lagu satu dengan yang lainnya saling berhubungan, yaitu tentang kehidupan seorang anak broken home. Untuk sementara baru lagu “Rage” yang sudah tersedia di digital store seperti spotify dan deezer. Di tengah pengerjaan album EP, Realita Prawira tidak bisa melanjutkan sementara waktu. Line up: 1. Joey (vocal, guitar) 2. Skotty Pamungkas (drum) (bass) 3. Kokoh (bass) Contact Hp. 088210111175 (whats app)