Ketika Satpam Ugal-ugalan dalam Musik Punk-Grindcore

Ketika Satpam Ugal-ugalan dalam Musik Punk-Grindcore

Foto didapatkan dari siaran pers.

Sejak awal kami "menemukan" gerombolan ini, kami sepakat bahwa mereka adalah kolektif musik yang unik. Mereka dalah Sakadang Ajag, grup musik punk/grind asal Garut, Jawa Barat. Keunikan mereka terletak dari banyak hal: kostum lengkap dengan topeng menutupi wajah tiap personil, aksi panggung yang konyol, dan kemahiran mereka dalam menggarap lirik dominan Sunda yang seluruh huruf vokalnya adalah "A". Slipknot x Mesin Tempur x Man Jasad sepertinya kombinasi paling tepat untuk mendefinisikan Sakadang Ajag.

Kini, mereka hadir dengan nama baru yang (lagi-lagi) unik (dan aneh). Band bentukan 2010 ini memutuskan untuk merubah nama menjadi Satp_am (dengan atau tanpa underscore). Perubahan identitas ini juga bersamaan dengan perubahan dalam formasi personil: kini diperkuat oleh Qdoy (vokal), Denny Emoh (gitar), Thuponk (vokal, bas), Ugil (DJ/sampling), Wiwit (gitar), Faruq (bas/gitar) dan Nova (drum). Formasi ini siap melanjutkan perjalanan bermusik mereka dengan merilis karya-karya baru.

Tepat hari ini, 22 Oktober 2019, mereka merilis single perdana atas nama Satp_am yang berjudul "Asgar" dalam format video klip. Lagu yang merupakan akronim dari "Asli Garut" ini merupakan jembatan menuju album pertama berjudul Bangsat Jadah Rasa Bawang yang rencananya dirilis di bulan November mendatang.

Diceritakan dalam siaran pers, tema lagu yang dibuat oleh Satp_am berkutat di seputar kritik atau singgungan pada para penguasa, aparat, premanisme, depresi, penindasan, rasisme dengan banyolan yang khas. Cukup serius, meski harus diakui kami cukup bingung di mana korelasi tema dengan judul "Asli Garut"  yang mereka rilis. Tapi, lagi-lagi, sisi unik lah yang menambah nilai mereka, dan untungnya kemampuan bermusik mereka pun cukup mumpuni, dengan kata lain mereka tidak hanya menjual komedi untuk cari sensasi.

Visualisasi dari "Asgar" pun cukup menghibur. Hanya berdurasi 1 menit 18 detik, candaan khas Sunda ditampilkan dalam video klip tersebut. Konsep komedi dari Satp_am ini bisa jadi altenatif untuk kabur dari kejenuhan di industri musik saat ini: ketika semua "serius" dan yang satu ini "anti jaim" dan masih bisa bersenang-senang dalam arti harfiah dalam karyanya.

BACA JUGA - Hadir Sebagai Band 'Indie Darling' Kota Garut, Sakadang Ajag Suguhkan Penampilan Memukau

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner