Turn off for: Indonesian
Berawal dari tahun 2010, sebuah ide terlahir dari dua bersaudara bernama Regha dan Gamma.
Mereka berkolaborasi membuat komposisi musik bergenre Jakarta Deathmetalcore, penggabungan
antara roh death metal dan darah metalcore. Band mereka diberi nama Speed Zero Meter, Speed berarti
kecepatan dan Zero Meter berarti diam. mengambil sebuah filosofi dari science of time yang mengatakan
bahwa kecepatan sesungguhnya adalah diam. Ketika sesuatu bergerak sangat cepat maka akan terlihat
seperti diam. Diiringi alunan speed gitar yang dihasilkan oleh Regha, lalu di hantam dengan
beat drum keras dari Gamma terciptalah album perdana yang berjudul “Half Life to Defense”.
Album ini terdiri dari 9 lagu yang penuh hentakan yang diiringi speed gitar ala neo-classical.
Salah satu lagu yang paling hits dari album ini adalah Anjingnalisme. Di dalam lagu ini terdengar
jelas sekali sebuah kritikan keras untuk pejabat-pejabat yang korupsi yang selalu meracun dalam
sebuah pemerintahan. Namun, sebenarnya tak hanya di lagu ini, di dalam lagu lain pun tertulis sebuah
kecaman dan kritik pedas kepada pemerintah.
Pada dasarnya Speed Zero Meter merupakan band yang selalu menyampaikan kritik sosial kepada
pemerintah. Semoga ke depannya Speed Zero Meter selalu bisa mewakili masyarakat untuk menyampaikan
aspirasi kepada pemerintah. Kami akan selalu menegakkan kebenaran lewat musik kami.
2010 Album "Half Life To Defense"
2015 Single "Red Ronin Blood"
Rega Ghalib Akbar
Vocal + Guitar
Arya Sandy Akbar .W
Bass + Vocal
Ragha Sukma Sejati
Drum + Vocal
-
Red Ronin blood
-
Irresponsibility
-
Night To strike Back