• Down For Life

Down For Life

Bermula kecintaan akan musik cadas, pada tahun 2000 terbentuklah Down For Life di kota Solo. Awalnya, Stephanus Adjie, Anang Farid, Ahmad ‘Jojo’ Azhari, dan Imam Santoso terpengaruh oleh band – band hardcore macam Backfire!, Madball, Agnostic Front hingga 25 Tha Life. Hingga kemudian Anang Farid mengundurkan diri karena kesibukannya dan digantikan oleh Doddy yang kemudian akhirnya membuat direksi musikalitas dari Down For Life menjadi lebih condong ke arah metal dengan pengaruh dari band macam All Out War, Chimaira, Killswitch Engage, Unearth, hingga Converge. Dan kemudian masuklah Sigit Pratama yang notabene adalah adik dari Imam untuk melengkapi formasi dua gitar. Seiring berjalannya waktu, karena perbedaan visi dan misi serta permasalahan keluarga, Doddy mengundurkan diri dan digantikan oleh Wahyu ‘Uziel’ Jayadi. Dan dengan formasi baru inilah pada Mei 2008 debut album Simponi Kebisingan Babi Neraka dirilis di bawah Belukar Record yang hanya butuh waktu kurang dari setahun untuk menyandang status sold out. Dua tahun setelah rilisnya debut album, prahara menimpa Down For Life. Gitaris kakak beradik Imam dan Sigit hengkang dari band. Dan seolah tak mau larut dalam permasalahan, Down For Life langsung mengadakan audisi untuk mencari gitaris. Hingga setelah proses yang cukup panjang dan melelahkan, terpilih lah Moses Rizky dari Remain Silent dan Rio Baskara dari Sofre Moreu yang mengemban tugas sebagai gitaris dan siap untuk melanjutkan jadwal manggung serta proses penulisan materi untuk album kedua. Down For Life memulai proses rekaman album kedua pada Agustu 2011 di Rockstar Studio dan Pengerat Studio di Jogja dengan pengawalan ketat produser Klanting dan Andreas Oky. Dan akhirnya setelah melalui proses mastering oleh David Nellson di Crystal Studio, Mellbourne, album bertajuk Himne Perang Akhir Pekan dirilis ada tahun 2013 oleh sebuah label rekaman berbahaya dari ibukota, Sepsis Records. Dua tahun waktu pengerjaan itu akhirnya terganjar dengan memuaskan. Himne Perang Akhir Pekan mendapat sambutan positif dari Pasukan Babi Neraka (sebutan untuk penggemar Down For Life) dan para penggemar musik cadas serta media. Bahkan album yang didistribusikan oleh De Majors ini tercatat sebagai 20 album terbaik Indonesia 2013 versi Majalah Rolling Stone Indonesia, 10 album terbaik Indonesia 2013 versi Majalah Tempo dan masuk nominasi AMI Awards 2014 kategori Lagu Metal Terbaik lewat Prosa Kesetaraan. Semakin tinggi pohon, maka angin yang menerpa pun semakin kencang. Di 2014 Rio Baskara harus hengkang karena kesibukan harus bolak balik Solo – Kuala Lumpur demi pekerjaan dan digantikan oleh Isa Mahendra Jati dari End Of Julia. Dan tak lama kemudian menyusul Moses yang harus hengkang dan Rio kembali masuk ke dalam line up. Tak berhenti di situ saja, karena di tahun yang sama Wahyu ‘Uziel’ Jayadi pun memutuskan keluar dan digantikan oleh Muhammad Latief dari Fearless. Dengan formasi Stephanus Adjie (vocal), Rio Baskara (gitar), Isa Mahendra Jati (gitar), Ahmad ‘Jojo’ Azhar (bass) dan Muhammad Latief (drum) inilah Down For Life akhirnya bertahan hingga sekarang. Melibas pulau Jawa, menyinggahi Tenggarong hingga mini tour Singapore – Malaysia dijalani. Bahkan menggelar festivalnya sendiri bertajuk Pesta Partai Barbar pun sudah dilakoni sejak 2011 hingga kini.
simponi kebisingan babi neraka (belukar record, 2007)
himne perang akhir pekan (sepsis record, 2013)

7' menantang langit ( demajors record, 2017)

MEMBERS

stephanus adjie

vocal

rio baskara

gitar

isa mahendra jati

gitar

ahmad azhari

Bass

muhammad abdul latief

drum

SONGS

  • Pesta Partai Barbar

  • Prosa Kesetaraan

  • Liturgi Penyesatan

Website ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang berusia 18 tahun ke atas.