Trialisme & Lirikus, Terimakasih Musik!

Trialisme & Lirikus, Terimakasih Musik!

“Terimakasih Musik” telah memberi kesempatan kepada manusia untuk terus belajar hal baru. Dimana musik dipijak, disitu lirik ditebar

Tak akan membahas tewasnya Putra Mahkota Kekaisaran Austria-Hungaria Tahun 1914 demi menjaga negerinya dari perpecahan, dimana momen itulah yang melahirkan kata Trialisme menjadi bahasa ilmiah. Namun Trialisme yang dimaksudkan disini adalah tentang seseorang secara persona menulis lirik dan berada (menjadi bagian) dari 3 grup musik, dengan warna berbeda pada satu kurun waktu yang hampir bersamaan. Bagaimana menyiasati itu agar semuanya tak terasa tumpang tindih dan tetap pada bingkai harmoni antara satu dengan lainnya?

Sekilas kita bisa melihat di kancah musik nasional ada sosok Pay Burman atau Pay mantan personil Slank yang kini menggawangi 3 Project musik sekaligus, yaitu BIP, General Maya, dan Project Solonya. Dari sosial media yang dibagikan “sang jendral” beliau cukup serius menjalani ketiganya dan mampu memilah porsi tanpa menghilangkan entitas dan karakternya dalam bermusik, ini contoh nyata dan bisa menjadi jawaban sahih.

Namun jika saya ditanya tentang hal tersebut (trialisme) tentu gampang-gampang susah, sejatinya musik tak harus dibanding-bandingkan karena ia adalah konsep adiluhung dari asa dan rasa si penggubahnya. Lantas apa 3 ruang itu menjadikan saya jadi mempunyai 3 kepribadian yang berbeda? Jawabannya tidak! Kita tidak pernah tahu akan kemana musik membawa ruh bagi si empunya karya, namun kebebasan tetaplah menjadi acuan atau pondasi dari sebuah cipta.

Musik bagi saya ‘hanya’ media ekspresi dari sebuah gagasan, ide, opini atau bahkan imajinasi akan suatu objek yang dituangkan melalui syair-syair tertulis, tak ada pakem bahwa tulisan itu akan menjadi lagu pop, lagu rock, lagu dangdut atau apapun sebutannya. Alih-alih mahir memainkan instrumen acapkali banyak anggota band memilih untuk membuat lirik saja, agar harmoni ditempatnya berpijak tetap terjaga dan jalan tersebut menjadi pilihan saya.

Dimas Wijaksana

Dimas Wijaksana adalah seorang buruh harian lepas, serta menulis lirik untuk Mr.Sonjaya, Bendi Harmoni, Syarikat Idola Remaja.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner