Tidak Semua Orang Ingin Jadi Rock Star, Dunia ‘Terlaknat’ di Belakang Panggung

Tidak Semua Orang Ingin Jadi Rock Star, Dunia ‘Terlaknat’ di Belakang Panggung

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Forgotten666 (@forgotten_official) on

Memang tidak mudah, karena pada awalnya terbentuk tim teknisi ini masih belum jelas urusan tugas dan fungsinya. Pada akhirnya, tim ini lebih banyak bertugas sebagai keamanan panggung yang tugasnya ‘membersihkan’ panggung dari orang-orang yang tidak berkepentingan. Menjaga properti musisi agar terhindar dari kerusakan, hilang atau kendala teknis yang diakibatkan lalu lalang orang di atas panggung. Aksi tersebut sering menimbulkan salah paham dan berakhir dengan keributan dan baku hantam massal, melibatkan teknisi dengan penonton, panitia atau bahkan dengan band lain. Oleh kalangan penonton dan panitia, mereka mendapat julukan ‘Terlaknat Crew’. Kata ‘Terlaknat’ sendiri diambil dari salah satu lagu yang biasa kami bawakan di setiap panggung.

Tim teknisi ini terbilang solid dan punya loyalitas yang tinggi. Siap bekerja dalam kondisi apapun selama suplai alkohol 35 persen tersedia sebagai gaji mereka. Mereka dikenal punya komitmen yang kuat terhadap apa yang telah ditugaskan. Mereka adalah mesin tempur yang punya kemampuan komunikasi lapangan yang baik dan siap diterjunkan dalam medan panggung yang paling brutal sekalipun. Hanya dengan gerakan mata atau kode gerakan jari, mereka tahu betul aksi apa yang diperlukan untuk mengendalikan panggung. Teknik bertarung ala piranha yang fokus merubung satu mangsanya hingga habis tak berdaya. Reputasi inilah yang pertama kali dibangun oleh Forgotten bersama Terlaknat Crew. Crew yang selalu berganti personil namun tetap dengan asas dwi fungsi. Sebagai teknisi maupun tim tempur lengkap dengan seragam warna merah. Tujuannya bukan untuk terlihat seragam namun menghindari salah pukul di antara sesama mereka.

"26 tahun masih bertahan sebagai band saya anggap sebagai mukjizat. Karena, 15 tahun lalu saya berkeyakinan bahwa hidup yang sedang dijalani bersama mereka akan berakhir dipenjara atau mati overdosis narkoba."

Ada banyak nama yang pernah mengisi jajaran Terlaknat Crew. Gebeg (Taring) pernah bertugas sebagai teknisi drum dan Andre (Jeruji) pernah menjadi teknisi gitar, adalah beberapa nama yang pernah singgah dan menjadi bagian dari kisah perjalanan karir musik Forgotten. Masih ada banyak nama lain yang juga turut menyumbangkan pengalaman gila dan mengerikan bersama Forgotten. Aksi gaspoll di dunia sex, drugs and rock n roll dilalui bersama dengan sepenuh hati. Tanpa mereka semua, rasanya tidak mungkin band ini bisa bertahan hingga 26 tahun. Atau mungkin, 26 tahun masih bertahan sebagai band saya anggap sebagai mukjizat. Karena, 15 tahun lalu saya berkeyakinan bahwa hidup yang sedang dijalani bersama mereka akan berakhir dipenjara atau mati overdosis narkoba.

Ranah musik bawah tanah kota Bandung tidak akan pernah sama jika Addy Gembel tidak hadir di era '90an. Bersama grup musik ekstrim yang dinamai Forgotten, ia lantang menyuarakan hal-hal provokatif dan kontroversial, dengan dua jenis pilihan bahasa: frontal dan sangat frontal.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner