Spirit Venue-Venue Karinding Attacks di Eropa (Bagian Dua Raung Raya 2017)

Spirit Venue-Venue Karinding Attacks di Eropa (Bagian Dua Raung Raya 2017)

Raung Raya Tour 2017
Sementara saya melakukan perjalanan ke Amsterdam, Eindhoven, dan Paris untuk melakukan riset Sejarah karinding Priangan dan Ragam Harpa Mulut Indonesia, tanggal 23 November 2017, Karinding Attack sudah tiba di Copenhagen, Denmark untuk panggung pertama tur Raung Raya bersama Morphine Records. Di panggung ini, Karinding Attack hanya tampil berenam, minus saya dan Hendri. Posisi Hendri digantikan oleh Teguh tarawangsawelas yang saat itu juga tampil bersama. Di Copenhagen, Karinding Attack tampil di sebuah venue bernama Global.

Global merupakan ruang kreatif di Copenhagen, Denmark, yang mengeksplorasi dan menampilkan berbagai konser bertema perpaduan musik tradisional, kontemporer, kultur hibrida yang mutakhir, soundscapes elektronik perkotaan, dan mash up budaya yang banyak merepresentasikan berbagai pertanyaan mengenai negara, perbatasan, dan genre. Selama lebih dari 10 tahun Global telah mempresentasikan berbagai kultur, bentuk, dan jejaring musik baru dari seluruh dunia, memetakan, dan menampilkannya di podium panggungnya. Global juga satu-satunya tempat di Skandinavia yang didedikasikan untuk musik dunia di mana para legenda dan bintang-bintang baru saling bertemu. Dan akhirnya Global adalah jaminan.


Man Jasad dan Rabih Beaini, roduser Raung Raya Tour

Tak peduli dengan gaya musiknya, seseorang selalu datang ke Global dan bisa dijamin untuk mendapatkan sebuah konser yang berkualitas tinggi. Selain menjalankan program-programnya dengan tim yang baik, Global juga membuka program untuk para sukarelawan. Kepada mereka, Global menjamin akan mendapatkan banyak pengalaman, membangun jejaring bagi sukarelawan, dan menjadi bekal dalam memperkuat keragaman ranah musik di Copenhagen.

Karinding Attack dipublikasikan Global sebagai sesuatu yang eklektik, para musisi metal yang dikenal di Indonesia karena kontribusinya terhadap gerakan musik metal bawah tanah, Ujungberung Rebels, yang terkenal menjaga martabat secara mendalam dan memiliki semangat kreativitas yang tinggi, dan pada suatu hari memutuskan untuk bermain waditra tradisional Indonesia, termasuk karinding. Global juga mempublikasikan Karinding Attack memiliki misi yang luar biasa dan memproklamirkan diri mengingatkan kaum muda Indonesia tentang pentingnya melestarikan dan memperbarui tradisi musik buhun Indonesia melalui musik.

Untuk waktu yang lama, para anggota Karinding Attack melatih diri mereka dalam 'pakem'—sebuah peraturan tradisional—sebelum kemudian mulai mengeksplorasi penggabungan antara instrumen tradisional dan musik modern. Dalam publikasi liputannya bagi Karinding Attack, Global menulis “Dengan suara unik dan hiruk pikuk, Karinding Attack menempatkan dirinya dan penonton ke sebuah negara gelap yang membara di mana elemen-elemen lezat yang tidak biasa dari lagu-lagu tradisional Indonesia dan ritual musik, saling bertemu secara harmonis.” Kembali Karinding Attack menghajar Global dengan telak.

Pfefferberg Haus 13, Berlin, Jerman
Venue selanjutnya yang dihajar Karinding Attack adalah Pfefferberg Haus 13, Berlin, Jerman. Panggung ini sebetulnya digelar untuk memenuhi undangan dari Persatuan Pelajar Indonesia Berlin melalui kontak Andra. Karinding Attack tampil dalam sebuah acara bertajuk “Indoversity, Indonesia in Diversity” yang di dalamnya juga menggelar Indonesia Traditional Dances, Indonesia Berlin Bands, Angklung Berlin, pencak silat by Sigepi, fashion show, Berlin Street Musicians, Cezz Tribe, Janne Timmer, Neeraja Narayasamy, DJ Performance, Indonesia Food Festival, dan Flohmarkt.

Bagi Karinding Attack ini merupakan sebuah kehormatan bisa tampil di sana. Berlin juga menjadi kota di mana Karinding Attack beristirahat sebelum menuntaskan konser terakhir rangakaian tur Eropa, tanggal 29 November 2017 di Milan, Italia. Yang menyenangkan tentu saja bisa kembali berkumpul dengan Andra, dan kini bersama John juga, suami Andra. Karinding Attack tinggal di rumah Andra selama di Berlin. Di sana kami juga bertemu dengan warga-warga Indonesia yang bersekolah dan bekerja di Berlin. Senang bisa menyambungkan silaturahmi bersama mereka.


Pffeberg, Berlin, Jerman

Pfefferwerk Haus 13 merupakan venue sekaligus ruang kreatif yang berada di Berlin. Ruang ini digunakan untuk berbagai acara seni, budaya, dan teknologi. Keberadaannya didukung Departemen Pendidikan Pfefferwerk Stadtkultur. Di dalamnya juga terdapat restoran yang dibina di Ernst-Reuter-Schule dan juga akif menggelar pelatihan profesional bagi para insan industri perhotelan, restoran, dan juru masak. Namun demikian, Pfefferwerk Haus 13 lebih identik dengan konser, pesta, kelas dansa, tarian, teater, kabaret, dan berbagai seni pertunjukan lain. Ruang ini juga menjadi semacam “hub” yang mempertemukan berbagai budaya dunia. Kembali Karinding Attack tampil prima dan menyenangkan karena banyak sekali dihadiri oleh orang Indonesia yang tinggal di Jerman.

Iman Rahman Anggawiria Kusumah

Penulis adalah musisi, sejarawan, rekreasioner, dan adiktivis.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner