Perempuan Komponis Indonesia

Perempuan Komponis Indonesia

Pada generasi berikutnya, adapula nama-nama seperti Gema Swaratyagita, Merry Kasiman, Marisa hingga Sharon Hartanto. Perempuan komponis yang secara konsisten melahirkan karya-karya musik yang luar biasa, tentunya dengan latar belakang musik dan gaya komposisinya masing-masing. Gema Swaratyagita, merupakan murid dari Slamet Abdul Sjukur, yang adalah seorang komponis musik kontemporer kenamaan Indonesia. Belakangan Gema Swaratyagita memfokuskan dirinya pada pengolahan suara dalam balutan seni media baru bersama dengan Laring Project. Menjadi seorang ibu dari dua anak kembar nyatanyanya tidak menyurutkan produktivitasnya dalam dunia komposisi musik. Malah dapat dikatakan bahwa kehadiran kedua buah hatinya menambah motivasi dan inspirasinya dalam berkarya yang ternyata tanpa sadar banyak mewacanakan seputar kehidupan barunya sebagai seorang ibu.

Merry Kasiman dengan basis musik jazznya pun menarik untuk diperbincangkan. Sebagai seorang pianis, Merry Kasiman memiliki keleluasaan untuk mengeksplor ranah musikal yang begitu kaya menjadi karya-karya komposisi musik yang begitu ciamik. Adapula Marisa Sharon Hartanto yang merupakan Composer in Residence dari Bandung Philharmonic. Sama seperti Gema Swaratyagita, Marisa Sharon Hartanto juga merupakan seorang Ibu dua orang anak yang kesehariannya pasti sangatlah padat. Aktif juga bekerja sebagai principal di sebuah sekolah musik. Namun di tengah berbagai kegiatannya yang menyita waktu, Marisa Sharon Hartanto tetap aktif dan produktif dalam membuat berbagai komposisi musik berbasis musik klasik barat, dan karya-karyanya juga telah dimainkan oleh sejumlah musisi kelas dunia di perhelatan musik berskala internasional.

Dari ranah tradisi sendiri, Indonesia memiliki beberapa nama perempuan komponis yang aktif berkarya sejak awal debutnya. Seperti di antaranya Septina Layan, Sraya Murtikanti, hingga saya sendiri, Dinar Rizkianti. Berbagai latar belakang etnis dari para perempuan komponis tersebut sedikit banyak mempengaruhi karya-karya komposisinya. Septina Layan yang berasal dari ujung timur Indonesia, dalam karya-karyanya banyak melibatkan suara-suara dan nyanyian dari tanah papua yang memiliki keunikannya tersendiri dan memperkaya khazanah musik Indonesia.

Ada juga Sraya Murtikanti dari Bali yang juga begitu eksotis dengan karya-karya komposisinya yang banyak difokuskan untuk Gamelan Bali. Sedangkan saya sendiri, memiliki latar belakang sebagai seorang vokalis etnis Sunda, di mana dalam karya-karya saya juga banyak yang merupakan hasil pengolahan suara-suara berbasis vokal etnis Sunda yang begitu beragam dengan teknik-teknik yang begitu menarik untuk dieksplorasi lebih jauh lagi.

Dinar Rizkianti

Dinar Rizkianti atau akrab dipanggil Kunay, adalah seorang pesuara etnik sekaligus perempuan komponis yang terjaring dalam Perempuan Komponis Forum dan Lab. Sehari-hari bekerja sebagai pengajar di salah satu Kampus Seni di Kota Bandung. Ia juga tergabung menjadi vokalis di berbagai grup musik multigenre seperti Malire, Ethno Progressive dan Gumam.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner