Musisi . . . Hobi atau Profesi?

Musisi . . . Hobi atau Profesi?

Pada tahun 2006, ada sebuah film yang saya ingat mempengaruhi trend fashion anak muda dengan style rock’n roll pada tahun tersebut, lewat film yang berjudul “Realita, Cinta, dan Rock’n Roll”, yang disutradarai oleh Upi Avianto. Film tersebut mempengaruhi tren anak muda pada eranya, baik dari cara berpakaian, potongan rambut , dan secara tidak langsung mempengaruhi musik di scene tertentu. Tapi yang saya pribadi paling ingat, adalah sebuah dialog dengan inti pertanyaan kira-kira sebagai berikut :

A : Hobi ngeband?

B : Bukan hobi , tapi cita-cita!

Sebuah dialog yang cukup lucu, menggelitik, sekaligus memotivasi saya pada saat itu, untuk melirik profesi sebagai musisi, sebagai salah satu pilihan. Pertanyaannya adalah, apakah secara normatif musisi diakui sebagai bentuk pekerjaan, atau secara atributif masuk dalam kategori dalam bagian profesi, dengan segala macam aturan di dalam masyarakat .

Walaupun tidak semua, tapi hampir semua orang tua tidak menganjurkan anak-anak mereka menjadi seorang musisi, atau bahkan para “mertua” juga tidak akan setuju, jika ada anak mereka berhubungan dengan musisi?! Sebelum berlanjut ke sesi curhat mari kita langsung menuju ke pertanyaan Kenapa?

Hal ini terkait jelas pada faktor strata dalam masyarakat, citra musisi, jenjang karir musisi yang tidak jelas, tidak adanya seragam (mungkin), penghasilan , dan tunjangan hari tua (yang tidak terjamin seperti pada umumnya pekerja kantoran).

Sebelum berlanjut lebih jauh, apakah itu musisi? Apakah sama dengan anak band? Pemain band? Atau penyanyi yang jadi selebgram, dengan cover song nya saat ini, juga bisa disebut sebagai musisi?!

Musisi pada dasarnya tidak bisa disamakan dengan anak band, karna anak band bisa dijabarkan sebagai grup, atau kelompok yang bergabung, atau digabungkan oleh berbagai macam keadaan, dan memainkan musik idealisme mereka, yang dirangkum dalam band itu sendiri. Tapi tidak semua anak band bisa dikategorikan sebagai musisi. Musisi secara luas bisa digambarkan sebagai sosok individual, yang sudah menentukan pilihan musik sebagai jalan hidup (dengan banyak pertimbangan resiko yang baik atau juga buruk) musisi juga melalui proses-proses tertentu, seperti berkarya, belajar secara teknikal ataupun musikal, bahkan melihat peluang bisnis dari jalur yang ditempuh, dan secara sendi kehidupan keseharian, bersentuhan dengan instrument yang disebut “musik”

Musisi sendiri secara tidak langsung harus menjadi cerdas secara bisnis ataupun industri, karna musisi memiliki produk umum, dan produk khusus. Produk khusus musisi adalah “jasa”. Oleh sebab itu sebagai musisi harus dapat melihat peluang, dan melihat jasa yang dijual sebagai sebuah produk, dengan target market tertentu, untuk menjadikan produk tersebut menjadi lebih detil secara konten. Hal ini supaya nafas dan sendi kehidupan musisi dapat terus berjalan, sebagai sumber penghasilan agar semakin layak disebut sebuah profesi .

Musisi sendiri buat saya pribadi adalah tidak melulu pemain band, atau pun pemain instrument saja . Musisi sendiri akan menemukan gairah dalam hidup bermusik, untuk menyesuaikan karakter keahlian, dan yang terpenting “kesukaan” mereka masing masing. Berikut adalah macam-macam “wujud” musisi, yang digeluti oleh para penggiat di sekitar saya pribadi, dimana mereka dapat bertahan sebagai musisi dengan penggambaran nyata “hidup bersama hobi”.

1. Pemain musik
Konteks pemain musik adalah individu yang secara personal mampu memainkan instrumen, atau bahkan penyanyi, yang tergabung secara grup, atau bahkan bergerak secara individu (solo), dalam memperdengarkan karya asli mereka, dan para individu ini secara umum memiliki kapabilitas dalam mengkreasikan karya orisinil, mengaransemen, bahkan bisa menjadi session player untuk para musisi lain. Secara luas bahkan bisa membentuk grup “idealis”, top 40 band, atau wedding player. Bahkan dengan manajemen dan modal yang baik, bisa menjadi grup atau solois tingkat nasional. Dan semua produk musisi sebagai pemain musik, dapat menjadi income yang bagus secara financial, jika digeluti secara militan, rapi, dan teratur dengan baik.

[pagebreak]

2. Produser Musik
Posisi ini memiliki kaitan dengan modal, manajerial, dan jelas musikalitas yang seharusnya baik. Karena, minimal seorang produser harus mampu menentukan market, atau target pasar dari produk musik yang akan dijual, baik secara komposisi, warna atau aliran musik, strategi penjualan, atau bahkan yang lebih kecil dalam bentuk merchandise, dan konten-konten penjualan. Sebagai seorang produser pun harus dituntut memiliki link yang bagus, dan juga ide-ide yang out of the box (disamping modal yang besar). Namun pada era atau tahun sekarang, diharapkan produser memiliki semua kemampuan tersebut, karena persaingan musik yang luar biasa massive, jadi modal saja tidak akan cukup jika ingin bersaing dan bertahan.

3. Sound Engineer
Salah satu profesi yang digeluti oleh para pemusik karna banyak faktor, seperti kebutuhan rekaman, bisnis yang menjanjikan, dan juga sekolah sound engineer, yang mulai banyak ada di mana-mana. Terlebih dalam kehidupan musisi dan proses berkarya, sound engineer memiliki peranan sebagai organ penting dalam proses pembuatan produk lagu, yang menjadi ujung tombak produk seorang musisi. Sound engineer secara detil harus mampu dan memiliki kemampuan dalam mengolah emosi sebuah lagu, dari sudut pandang teknik rekaman, sehingga produknya memiliki “soul” yang diinginkan, dengan menyesuaikan dengan genre musik yang diinginkan.

4. Instruktur Musik
Melihat dari berkembangnya pendidikan secara umum, dan pendidikan musik secara khusus, mengakibatkan banyak lulusan musik dengan gelar pendidikan seni music, yang secara aktif membangun minat dan bakat para calon penerus musisi, di ranah lokal masing masing daerah. Suatu bentuk “pekerjaan” nyata yang bisa dilihat secara langsung oleh orang tua, dan masyarakat sebagai sebuah profesi, baik di pendidikan sekolah formal, atau pun sekolah musik private and course. Para instruktur musik memiliki jenjang karir yang relatif bisa dilihat secara structural, secara strata atau pun pendidikan, dan pendalaman skill individu, maupun major skill masing masing instruktur.

Demikian penjabaran bentuk profesi musisi dalam artikel kali ini, semoga bisa menjadi pertimbangan dan acuan teman-teman, untuk menggeluti profesi musisi sebagai bagian dan ornamen hidup pribadi masing-masing.

Robertus Bagas

Bagas perdhana adalah penggiat aktif musik dari Bandar Lampung. Aktif bermusik sebagai instruktur musik, dan menjadi frontman dari beberapa band yang bergerilya secara independent sampai sekarang.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner