Musik Lebih Kuat dari Visual?

Musik Lebih Kuat dari Visual?

Bagaimana Itu Terjadi?

Riset menunjukan bahwa musik bisa menjadi super stimulus untuk mengaktifkan hampir seluruh bagian pada otak, termasuk bagian untuk mengontrol gerakan, emosi dan memori. Untuk penderita Alzheimer, mendengarkan lagu favorit-nya akan menstimulus otak bagian depan, di mana bagian tersebut umumnya tidak terkena dampak dari penyakit tersebut.

Dari kalimat di atas, bisa dilihat bahwa musik dapat memfasilitasi seseorang untuk terhubung kepada masa lalunya dengan memicu emosi terkait dengan kejadian tersebut, dengan kata lain musik bisa men-trigger memori dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh katalisator lainnya. 

Contoh kasus yang pernah terjadi adalah antara pasangan suami-istri; Barbara dan David, di mana Barbara didiagnosa menderita Alzheimer dan sering merasa kebingungan dan tersinggung. Bahkan, kadang Barbara tidak bisa mengingat David sebagai suaminya.

Jalan keluar dari masalah tersebut ternyata dengan musik. David yang masih mengingat momen ketika mereka pertama kali bertemu dan berdansa di bawah alunan lagu "Unchained Melody" (Righteus Brothers) mulai menyanyikan lagu tersebut untuk istrinya setiap harinya, dan akhirnya Barbara kembali mengingat David sebagai suaminya.


"50 First Dates", salah satu film yang menunjukan kekuatan musik terhadap ingatan seseorang.

Terlepas dari penderita demensia, musik yang hadir dalam setiap lapisan masyarakat ternyata memang berfungsi sebagai sebuah media untuk membangun sebuah hubungan sosial, baik itu yang masih terjalin atau pun sudah berlalu. 

Agung "Hellfrog"

Agung "Hellfrog" adalah gitaris dari band metal Indonesia, Burgerkill. Ia juga merupakan seorang pengajar dan pemilik dari sekolah AGC (Agung Guitar Course) Music School. Selain itu, ia juga menggeluti dunia usaha clothing melalui sebuah brand yang dinamai "Hellfrog".

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner