Musik Lebih Kuat dari Visual?

Musik Lebih Kuat dari Visual?

Tidaklah aneh jika kita menemukan pasangan yang memiliki "lagu spesial" milik mereka berdua yang umumnya lagu tersebut mengingatkan mereka kepada sebuah kejadian atau waktu penting dalam relationship-nya; entah itu momen saat mereka pertama bertemu, atau menikah atau mungkin juga saat berpisah. Lagu spesial tersebut memang merupakan sebuah cara yang powerful untuk menghubungkan memori dan emosi antara kedua pasangan tersebut.

Selain pasangan, kita juga akan menemukan lagu "spesial" yang dimiliki oleh lebih dari dua individu, seperti anggota keluarga bahkan teman-teman satu angkatan dalam sebuah sekolah atau lingkungan kerja. Makanya, kita sering mendengar istilah "lagu yang gue banget", atau "lagu angkatan kita" dan lain sebagainya.

Terlepas dari banyaknya lagu-lagu yang akhirnya menjadi "spesial" bagi masing-masing individu, sebuah lagu ternyata memang bisa menjadi trigger untuk memicu kembali ingatan seseorang. Untuk seseorang yang memiliki "lagu spesial" bersama orang lain, efek dari lagu tersebut akan langsung mendorong orang tersebut (bisa dibilang) ber-nostalgia. tidak hanya berlaku bagi orang yang sudah lanjut usia, efek dari sebuah lagu bisa sangat powerful, bahkan bagi penderita demensia, atau gangguan otak yang gejala utamanya adalah kesulitan untuk mengingat beberapa hal.

Memang, riset tentang musik belum banyak yang meneliti. Tapi, kita sudah sering menemukan banyak adegan dalam film yang terinspirasi dari hal tersebut, di mana seseorang dalam film tersebut tersebut terpicu ingatannya karena sebuah lagu.

Dalam sebuah artikel, saya menemukan jika penderita demensia yang terkait dengan penyakit Alzheimer ternyata tetap merespon terhadap musik, karena musik memiliki "pulau sendiri" pada orang yang memiliki gangguan kognitif dengan demensia.

Banyak juga kasus di mana penderita Alzheimer tidak hanya dapat mengingat "lagu spesial" tersebut, tetapi juga sampai memainkan alat musik yang sebelumnya mereka mainkan, bahkan ada yang sampai mendapat kontrak rekaman.

Agung "Hellfrog"

Agung "Hellfrog" adalah gitaris dari band metal Indonesia, Burgerkill. Ia juga merupakan seorang pengajar dan pemilik dari sekolah AGC (Agung Guitar Course) Music School. Selain itu, ia juga menggeluti dunia usaha clothing melalui sebuah brand yang dinamai "Hellfrog".

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner