“Meracik” DeadSquad dengan Ramuan Baru di 2018

“Meracik” DeadSquad dengan Ramuan Baru di 2018

Saatnya memasuki tahun 2018. Kami hadir dengan semangat dan formasi baru beserta rentetan agenda untuk melakukan apa yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Ini semua harus kami wujudkan, seperti split album dengan band hardcore / grind unik asal Jepang The Kandarivas. Kami berencana untuk kembali mengadakan tur di Jepang pada bulan Juni, yang dilanjutkan dengan tur Eropa perdana DeadSquad dengan drummer baru kami, Alvin. Ia juga merupakan bagian dari unit grindcore asal Jakarta, NOXA.

Sebelumnya, DeadSquad berencana membuat sebuah EP / mini album, tapi tampaknya split dengan The Kandarivas untuk kemudian didistribusikan juga di Jepang melalui Disk Union (retailer rekaman fisik terbesar di negeri matahari) adalah opsi yang kami pilih. Awal perkenalan saya dengan personil The Kandarivas adalah saat “Tyranation Over Japan Tour 2016”. Kami bermain bersama di salah satu tempat legendaris skena musik bawah tanah Jepang, Antiknock, Shinjuku.


Deadsquad

Pada saat menunggu giliran sound check, saya ngobrol dengan drummer mereka, Onnobone yang juga merupakan drummer dari Shellshock. Awal obrolan adalah saya menanyakan di mana ia membeli hoodie Corrupted (band doom metal Jepang berstatus kultus), dan akhirnya saya berkenalan dengan Tomoki (gitar/vokal). Lalu, kami berbincang seputar skena hardcore / punk Jepang dan band-band Jepang yang saya suka, seperti Tatecraft, S.O.B, Gauze, Corrupted, Envy, Boris, Merzbow, Mono, Balzac, Gastunk, Sigh, dan lain-lain.

Saya menyukai musik juga penampilan mereka dan melalukan barter CD maupun kontak. Sepulang dari tur Jepang, kami tetap berkorespondensi dan akhirnya saya dengan nama DAMAG berkolaborasi dengan mereka untuk rilisan kaset yang dirilis via label saya, Alaium Recs dengan judul Niponesia Attack!. Mereka merekam instrumen di Jepang dan saya merekam vokal melalui amply gitar dan berbagai stompbox di Indonesia.

Kaset itu dicetak sebanyak 100 buah, 50 untuk distribusi Indonesia dan 50 untuk distribusi di Jepang. Di akhir tahun 2017, band asal Jepang itu diundang bermain di “NOXA Fest” dan DeadSquad juga bermain di event tersebut. Dari situ, terbentuklah wacana akan split album antara DeadSquad dengan The Kandarivas. Walaupun genre musik kami berbeda, tapi kami mempunyai relasi yang sangat baik.

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner