Mengurai Mimpi dari Soreang ke Jerman (Bagian Satu)
Belantara
Foto didapatkan dari Belantara
Ada berapa banyak band so-called stoner rock, heavy rock atau sludge metal di sekitar kita yang ternyata musiknya gitu-gitu saja?! Mereka yang sekedar “merampok” dasar-dasar riff Black Sabbath dan High On Fire atau berlagak mau jadi (the next) Seringai dan Komunal? Iya, memang banyak. Sulit menghitungnya lagi. Sampai kita bosan dan mulai susah membedakannya lagi satu sama lain. Mungkin mereka datang terlambat dan tidak punya formula (baru) yang cerdik. Sori. Namun, tidak demikian dengan Belantara. Dari albumnya yang bertajuk Communion, saya masih bisa mendengar eksplorasi yang unik dan baru. Mereka mampu meracik musik atas nama warisan nada-nada pionir yang disebutkan tadi, ditambah dengan gairah Mastodon dan keluwesan Baroness. Lantas berani menyelipkan nuansa tribal yang arif dan teatrikal. Belantara sudah menyajikan heavy metal yang ditaburi irisan sludge yang liat dan progressive rock yang penuh corak. Mereka bahkan nekat bertualang masuk hutan yang bernuansa tropis – alih-alih terjebak di tengah padang rumput selatan Amerika. Semoga anda paham apa yang saya maksud.
Simak video musik “Communion” di sini:
Comments (0)