Mengais Gairah pada Setiap Rak Toko Rekaman

Mengais Gairah pada Setiap Rak Toko Rekaman

Sekarang, mari kita bicarakan album rekaman. Di antara lapak RSD kemarin, ada sejumlah rilisan spesial yang kebetulan beredar. Saya memberi perhatian pada beberapa karya rekaman yang berdistorsi seperti ini:

Delirium Carnage – Monstrum Vel Prodigum (Disembowel Recs)

Alkisah alumni dari dua legenda death metal, Rotten Corpse dan Keramat, menggagas sebuah band anyar. Layaknya reuni para bocah tua yang menyusun kisah-kisah nostalgia dan memori bagaimana musik sekeras Disgorge, Deeds of Flesh, atau Suffocation itu pernah membentuk karakter (bermusik) mereka. Mereka lantas berlatih di studio dan sesekali manggung, sembari menulis musik paling brutal untuk sepanjang karirnya. Hasilnya, sembilan komposisi brutal death metal yang intens dan deras. Tidak ada ampun. Monstrous Vel Prodigum menggabungkan elemen oldschool dengan selipan groovy di sana-sini. Lagu seperti “Havocking World”, “Sorga Darah Nanah” atau “Incinerate The Stake” layak diberi perhatian yang serius.

Goatmaster – Satanic Metal Assault (Blackandje Recs)

Saya menyukai atmosfir musik yang dimainkan Goatmaster pada album berwarna kuning cerah ini. Irama heavy metal dalam format agak purba, tapi dengan mutu sound yang cemerlang. Sekilas melemparkan memori saya pada Venom, Mercyful Fate, King Diamond, hingga Death SS. Serunya lagi, bertabur solo gitar dan melodi yang berani di sana-sini. Cuma empat lagu, namun layak untuk diputar lagi dari awal. Pesan artistiknya, jangan ragukan album bernuansa iblis yang dikemas dalam warna cerah dan terang benderang. Pasti ada sesuatu yang menarik di sana.

Grimwolf – Belantara (FTP Inc.)

Band ini semacam reinkarnasi dari Pickwolf, pionir stoner rock yang pernah aktif di sirkuit musik independen Malang, pada dekade awal 2000-an. Sisa personelnya memang membentuk Grimwolf dengan tipikal musik dan semangat yang serupa. Mini album ini menambah pekat kepulan asap pada katalog musik stoner rock nusantara. Direkomendasikan untuk penggemar Seringai, Komunal, dan nama-nama lain yang kudunya anda sudah tahu.

Kandala – Majal (Disaster Recs)

Band asal Palembang, Kandala, resmi meluncurkan album Majal dalam format digipack lewat label rekaman Disaster Records pada momen RSD 2019 di Bandung. Sebelumnya, ada single “Majal” yang ditulis oleh gitaris Sarkasdamus juga dilepas kepada publik. Lagu itu berisi semburan berbagai macam kata kotor dalam sub-bahasa Palembang yang memiliki konotasi negatif. Mutlak memuat sumpah serapah, tanpa ada makna implisit di dalamnya. Majal memang tipikal album marah-marah yang penuh caci-maki.

Samack lahir dan tumbuh di kota Malang. Sempat menerbitkan Mindblast Fanzine (1996-1998) dan situs musik Apokalip (2007-2010). Tulisannya seputar musik dan budaya pop pernah dimuat di Jakartabeat, The Metal Rebel, Rolling Stone Indonesia, Vice Indonesia, Warning Magz, Whiteboard Journal, GeMusik, serta berbagai media lainnya. Sesekali menjadi editor untuk sejumlah buku dan penerbitan. Saat ini beraktivitas di bawah institusi Solidrock serta mengelola distribusi rekaman bersama @demajors_mlg.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner