Menerka-nerka Geliat Musik Indonesia Tahun 2019

Menerka-nerka Geliat Musik Indonesia Tahun 2019

Kredit foto : Budi Warsito

Seperti judi, kita tidak pernah tahu kartu apa, eh musik apa yang akan disodorkan ke tangan kita nanti...

Setiap awal tahun biasanya muncul aneka jenis prediksi tentang trend musik di sepanjang 12 bulan ke depan. Bentuknya macam-macam – bisa soal ramalan genre musik, musisi dan band yang diduga bakal jadi the next big thing, hingga album rekaman yang perlu diantisipasi oleh khalayak.

Hal-hal seperti itu sejatinya gampang-gampang susah untuk diprediksi, apalagi untuk kasus di negeri ini yang tata kelola industri musiknya masih belum beres dan sulit ditebak. Dimana mencari data upcoming release date saja sukarnya setengah mati. Ajaib ya, album musik di sini kadang bisa muncul secara tiba-tiba, bak sulap atau sihir. 

Jadi disini saya hanya bisa menerka-nerka saja, berdasarkan feeling dan pengamatan semata. Otomatis kajian dan prediksi seperti ini akan penuh misteri dan kerap salah. Bagusnya, itu menggaransi aneka kejutan di depan dan seru untuk dipertaruhkan. Mari berjudi di belantika musik yang seperti ini!

Tempo hari kebanyakan media memprediksi jika genre musik hip hop (masih) akan melesat. Itu tidak lepas dari fenomena hip hop yang memang memanas belakangan. Cukup beralasan, mengingat setahun lalu memang banyak karya-karya baru yang lahir dengan kualitas yang mumpuni. Sebut saja misalnya rekaman dari Dangerdope, Joe Million, Pangalo!, BAP., Densky9, Laze, Matter Moz, Ramengvrl, Krowbar, Rand Slam, Insthinc, hingga Morgue Vanguard dan Doyz, bahkan sang legenda Iwa K yang ikut ‘turun gunung’. Rima-rima yang memikat itu menggema dari Aceh hingga Papua. Dikemas penuh bara oleh Grimloc, Def Bloc, dan Maraton Mikrofon di Bandung, sudut studio di selatan Jakarta, hingga rumah produksi Hellhouse di Kampung Wijilan, Yogyakarta. Meski kalau mau jujur, tidak sedikit pula karya hip hop yang jatuhnya biasa-biasa saja, atau bahkan terbilang buruk dan tidak penting. Apalagi kalau nihil karya lalu cuma eksis demi sensasi dan lebih sibuk nge-diss sana-sini. Well, you can named it. 

Tapi mungkin benar, hip hop sepertinya akan semakin seru dan memanas pada tahun 2019. Tren global di berbagai belahan dunia juga mengatakan begitu. Ucok Homicide bahkan pernah mengatakan kalau kancah hip hop lokal belum pernah semenggairahkan lima tahun belakangan ini.

Oke, mari kita memperbesar kemungkinannya…

Tahun ini, kita masih bisa berharap banyak pada hip hop agar terus menelurkan beat dan rima yang bermutu. Selentingan sudah ada calon jagoan baru seperti Regular Kid 98, Jere Fundamental, Sade Susanto, atau Eyesthetic. Saya curiga label rekaman Grimloc Records juga tidak mau menurunkan kadar produksinya. Apalagi ada momen yang pas untuk bikin sekuel kedua dari proyek kompilasi Memobilisasi Kemuakan.  Lantas, bagaimana dengan genre musik lain?!

Samack lahir dan tumbuh di kota Malang. Sempat menerbitkan Mindblast fanzine (1996-1998) dan situs musik Apokalip (2007-2010). Tulisannya seputar musik dan budaya pop pernah dimuat di Jakartabeat, The Metal Rebel, Rolling Stone Indonesia, Vice Indonesia, Warning Magz, Whiteboard Journal, GeMusik, serta berbagai media lainnya. Sesekali menjadi editor untuk sejumlah buku dan penerbitan. Saat ini beraktivitas di bawah institusi Solidrock serta mengelola distribusi rekaman bersama @demajors_mlg.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner