Menelisik Biopik Musik: Memuji-muji dan Mendemistifikasi

Menelisik Biopik Musik: Memuji-muji dan Mendemistifikasi

Sebelum bergulir jauh, mari samakan persepsi dulu. 

Film musik, gambar bergerak yang dilimpahi nyanyi dan tari, apa bisa disebut biopik musik? Grease, La La Land, Blues Brothers, Bohemian Rhapsody, Sid & Nancy, Walk the Line, itu biopik musik bukan?


Klik disini untuk menuju ke situs sumber poster film

Jika ditelisik maknanya, biopik (biopic—dari biographical film) adalah film yang diambil dari kisah non-fiksi tentang seseorang atau sekumpulan manusia, berhubungan dengan sisi kesejarahan insan tersebut. Berbeda dengan dokumenter yang cenderung “kering”, maka biopik ini ada unsur dramatisasi, diperciki sedikit pemanis di sana-sini.

Oleh karenanya tiga gambar bergerak yang disebut di awal—Grease, La La Land, serta Blues Brothers—bukanlah biopik, namun semata film musikal. Sementara yang selanjutnya memang masuk kategori biopik musik: Bohemian Rhapsody yang bertutur tentang Freddie Mercury dan Queen, Sid & Nancy soal hubungan brutal sepasang kekasih, Sid Vicious dengan Nancy Spungen, dengan latar belakang Sex Pistols, lalu Walk the Line mengenai the man in black, Johnny Cash.

Selain ketiganya yang kerap masuk di peringkat terbaik biopik musik, bisa pula disebut karya keren lainnya macam Straight Outta Compton yang mengulas sepak terjang grup gangsta rap N.W.A., The Runaways yang menguliti masa remaja Joan Jett, Lita Ford, Cherie Currie, dan Kim Fowley, Control mengenai Ian Curtis dan Joy Division, serta tentu saja Ray—menyoroti sang legenda Ray Charles—yang kerap dipredikati biopik musik paling moncer yang pernah ada.

Rudolf Dethu memiliki beragam profesi. Mulai dari manajer band, penulis buku, jurnalis, pengamat musik, aktivis gerakan sosial kemasyarakatan, koordinator program kesenian, sempat menjadi penyiar radio cukup lama, pun menyandang gelar diploma di bidang perpustakaan segala.

Pernah ikut menyelenggarakan salah satu festival industri kreatif terbesar di Indonesia, Bali Creative Festival, selama 2 tahun berturut-turut. Namanya mulai dikenal publik setelah turut berperan membesarkan Superman Is Dead serta Navicula.

Belakangan ini, Dethu disibukkan utamanya oleh 3 hal. Pertama, Rudolf Dethu Showbiz, band management yang mengurusi The Hydrant, Leanna Rachel, Manja, Athron, Leonardo & His Impeccable Six, Negative Lovers, dan Sajama Cut. Kedua, Rumah Sanur - Creative Hub, di mana ia menjadi penyusun program pertunjukan musik dan literatur. Ketiga, MBB - Muda Berbuat Bertanggungjawab, forum pluralisme yang mewadahi ketertarikannya pada isu kebinekaan dan toleransi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner