Mencari Koneksi Antara Musik dan Font

Mencari Koneksi Antara Musik dan Font

Koneksi Antara Font dan Musik yang Dimainkan

Font pada dasarnya adalah jenis tulisan atau kumpulan karakter dengan desain yang sama. Penggunaan font sudah digunakan sejak tahun 1440 oleh Johannes Guttenberg seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Penting untuk kamu bisa memahami bagaimana cara memilih font karena itu dapat berpengaruh pada bagaimana cara ide itu dikomunikasikan secara visual. Jadi, pertanyaan tentang adakah koneksi antara font dengan musik yang dibawakan, jawabannya tentu saja iya.

Sebagai contoh kita bisa lihat mengapa band-band Youth Crew (New York Hardcore era 80an) menggunakan font Berthold City atau Varsity. Jika kamu sering melihat sampul album SS Decontrol, Gorilla Biscuits, atau Side by Side, kamu pasti sering melihat font tegas yang identik dengan dunia olahraga.

Identitas visual band Hardcore 80an dengan font Berthold City dan Princetown

Alex Brown (Gorilla Biscuits, Side by Side), sang pembuat layout untuk sampul tersebut bilang kalau dia Ingin visualnya terlihat seperti logo tim olahraga. Awalnya kepincut dengan tampilan layout SSD Records, dia pun beralasan kalau motif menggunakan jenis huruf itu adalah untuk memberikan kesan yang berani dan bersih.

Beralih ke jenis lain, Cooper Black juga menjadi font yang paling sering digunakan musisi dan seniman di bidang lain. Oswald Cooper adalah orang yang memperkenalkan font ini pada tahun 1922. Menjadi font yang paling sering muncul di awal abad 20an. Mulai dari papan reklame, iklan, hingga sampul album seperti The Beach Boys, David Bowie dan The Doors. Ada video dokumenter menarik soal Cooper Black yang dibuat oleh Vox by Design berikut ini :

Video Dokumenter Soal Cooper Black oleh Vox by Design

Kesan apa yang dipancarkan oleh Cooper Black? Menurut Newberry dan Complex, font ini memberikan kesan yang quirky, konyol, dan membengkak. Pendapat lain dikemukakan Bethany Heck dalam sebuah video dokumenter Vox by Design. Ia bilang kalau Cooper punya kemampuan untuk bekerja seperti rebel dalam dunia lettering mulai dari era photo type sampai era digital seperti sekarang.

Contoh bagaimana Cooper Black bisa menunjukan sifat rebel dan santai itu mungkin bisa dilihat dari beberapa sampul album Hip-Hop yang muncul. Salah satunya adalah De La Soul – Stakes in High (1996). Les Jacobs dalam Rock That Font menjelaskan bahwa Cooper Black Italic yang digunakan dalam sampul melambangkan kaum muda yang merupakan taruhan dalam upaya De La Soul untuk mempengaruhi lintasan Hip-Hop.

“Keberanian dan kejernihan huruf juga memberikan keseriusan pada sampul yang terkait dengan akar tradisional dari bentuk huruf, terutama kontras dengan gaya mencolok dan berlebihan dari banyak sampul Hip-Hop pada masa itu” kata Jacobs.

Penggunaan Cooper Black dalam sampul album mulai dari The Beach Boys hingga kolektif Hip-Hop

Menurut Complex, tren penggunaan Cooper Black di anak-anak hip-hop dimulai oleh Biz Markie. Dia adalah orang yang membawa Cooper menjadi mainstream dengan fotonya menggunakan topi yang bertuliskan “BIZ”. Hingga pertengahan tahun 2000an muncullah rapper-rapper yang kita kenal yang juga pengguna Cooper Black, diantaranya adalah Odd Future (album Radical), Tyler, The Creator (Goblin, Bastard), dan Frank Ocean (Channel Orange).

Hal yang sama mungkin terjadi dengan genre musik lain untuk menunjukkan kesan yang ingin ditunjukan. Misal Punk dengan gaya tulisan ransom-note/kolase untuk menunjukkan kebebasan dan tidak kaku (bisa dilihat sampul album Sex Pistols), lalu, band Heavy Metal biasanya menggunakan tipografi tegas dan sudut tajam untuk menunjukkan musik yang keras dan berisik. Kata Typeroom, dalam sub-genre Heavy Metal seperti Death Metal pasti susah tuh untuk mengenali lirik dan band lebih menekankan pada nada vokal daripada informasi lirik. Nah penggunaan tipografi di anak-anak metal pun sama, mereka berfokus pada gambar umum logo band tanpa perlu memahami namanya secara instan.

Surya Fikri Asshidiq

Kelahiran asli Sumedang. Pengennya kerja full time jadi musisi, tapi sekarang masih sampingan ngedesain untuk menyambung hidup. Dia adalah orang yang bertanggung jawab dibalik semua departemen visual The Panturas. Kadang suka keteteran, tapi seneng aja.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner