May Day dan Munculnya Lagu-lagu Perlawanan

May Day dan Munculnya Lagu-lagu Perlawanan

Sejarah May Day atau yang biasa kita kenal sebagai Hari Buruh Internasional berawal pada tanggal 1 Mei 1886. Saat itu, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi besar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja mereka menjadi delapan jam sehari. Aksi ini dilakukan secara simultan selama empat hari sejak tanggal 1 Mei. Para demonstran yang didominasi kelas pekerja dari berbagai sektor melakukan aksi mogok kerja dan pawai besar-besaran. Di hari terakhir tanggal 4 Mei, polisi Amerika melakukan aksi represif dan menembaki para demonstran di kawasan Haymarket Square, sehingga ratusan orang tewas dan para pemimpinnya ditangkap kemudian dihukum mati. Para buruh yang meninggal dikenal sebagai martir untuk peristiwa tragedi Haymarket Square.

Sebelum peristiwa 1 Mei itu, di berbagai negara juga terjadi pemogokan-pemogokan buruh untuk menuntut perlakuan yang lebih adil dari para pemilik modal. Pada Juli 1889, Kongres Sosialis Dunia yang diselenggarakan di Paris menetapkan peristiwa di AS yang terjadi tanggal 1 Mei itu sebagai Hari Buruh sedunia. Peristiwa itulah yang akhirnya menginsipirasi lahirnya lagu "Internasionale" atau dalam bahasa Perancis disebut "L'Internationale". Lagu tersebut merupakan salah satu lagu khas kaum sayap kiri dalam gerakan sosialis sejak akhir abad ke-19 dan menjadikan lagu tersebut sebagai lagu resmi dan kerap dinyanyikan dalam setiap aksi memperingati Hari Buruh di seluruh penjuru dunia.

Lagu ini diciptakan oleh Eugène Pottier pada tahun 1871 dan digubah oleh Pierre Degeyter pada tahun 1888. Lagu "Internasionale" telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa di dunia dan sering dinyanyikan massa aksi demonstrasi sambil mengangkat tangan kiri yang dikepalkan. Lagu ini banyak dipakai oleh kaum sosialis, komunis dan anarkis di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia yang liriknya telah diterjemahkan oleh Ki Hajar Dewantara.

Lagu yang tidak kalah tenarnya adalah "Solidarity Forever" yang ditulis oleh seorang aktivis buruh, Ralph Chaplin pada tahun tahun 1915. Awalnya, lagu ini ditulis untuk sebuah gerakan buruh Amerika, Industrial Workers of the World (IWW). Tetapi, seiring perjalanan waktu, lagu ini kemudian menjadi lagu kebangsaan kaum buruh di berbagai negara. Lagu ini makin populer setelah dinyanyikan oleh banyak musisi, seperti Utah Philips, Pete Seeger, hingga Tom Morello, gitaris Rage Against The Machine. Tetapi yang paling mempopulerkan lagu ini adalah Pete Seeger, seorang musisi ternama sekaligus aktivis sosialis Amerika.

Di era tahun 1970, adalah John Lennon yang menciptakan lagu "Working Class Hero". Lagu ini lahir di tengah ledakan gerakan politik kiri di tahun 1960-an dan 1970-an, dari gerakan hak-hak sipil, anti-perang Vietnam, hingga kebangkitan kiri-baru (new leftist) di kalangan anak muda Amerika.

Ranah musik bawah tanah kota Bandung tidak akan pernah sama jika Addy Gembel tidak hadir di era '90an. Bersama grup musik ekstrim yang dinamai Forgotten, ia lantang menyuarakan hal-hal provokatif dan kontroversial, dengan dua jenis pilihan bahasa: frontal dan sangat frontal.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner