Mari Membuat Musik Jelek

Mari Membuat Musik Jelek

BUAS!

BUAS! adalah salah satu projek merespon karya-karya Mufti Priyanka (Amenkcoy) yang dibentuk oleh duo White Stripe-nya skena kotor Bandung, yaitu Ghandi Eka dan Fieka Nuriandika. Gitar berdistorsi tinggi, skill drum yang mengiblat Megg White, cengkok-cengkok semi Jawa Tengah yang enak untuk dinyanyikan bersama teh gelas kemasan dan rekaman berkualitas rendah membuat band suami-istri ini menjadi list jagoan saya dalam ranah outsider music lokal. Ketika live mereka terlihat begitu serius untuk bermain rapi. Hal tersebut terlihat oleh cucuran keringatnya yang menetes seperti atlet badminton tetapi apa yang mereka tuju kandas oleh skill yang mati. Saya adalah salah satu yang menunggu karya selanjutnya mereka, tetapi nampaknya akan membutuhkan waktu yang panjang sampai hari itu tiba, karena sekarang BUAS! memiliki satu personil tambahan yang harus menyelesaikan pendidikannya minimal hingga lulus SMA.


PSK JAZZ

Jogjakarta jika digali lebih dalam mungkin akan banyak musisi outsider music yang bisa ditemukan. PSK Jazz adalah salah satu yang harus masuk list perhatian kalian. Musik satir dan sindiran untuk arus populer cutting edge rasanya hampir menjadi tema besar yang dibahas oleh mereka. Dari mulai “Jazz Asu”, kemudian lagu yang mengagungkan Polyester Embassy di lagu “Kami Adalah Ben Post-Rock” hingga lagu yang berjudul “Sudah Sarapan Dreampop atau Shoegazekah Pagi Ini” seolah memberikan sajian antara bisa diterima dan tidaknya nada-nada mereka melewati sela-sela tai kuping kita. Beberapa tema mengenai fenomena yang terjadi di sosial belakangan ini juga dibahas oleh PSK Jazz dalam lagu “Makan Semua Kontemporermu”. Kosakata yang diulang-ulang terus menjadi salah satu solusi efektif untuk anda yang terlalu serius bermain musik, ini juga salah satu solusi band saya ketika membuat musik. Menikmati PSK Jazz itu layaknya makan baso aci yang pedas di tengah kota Jogjakarta jam 12 siang. Antara tersiksa tapi enak untuk ditelan.

Bagongtempur adalah ketua hipster kabupaten periode 2013-2016 yang berbasis tinggal di Cinunuk. Dia juga salah satu vokalis Muchos Libre yang paling sering melakukan hal gila diatas panggung. Ilustrator lepas dan pembuat majalah Cucukrowo Mekgejin. Diluar dunia kreatif, Bagongtempur adalah tukang bubur dari jam 6 pagi sampai jam 10 malam, guru percakapan bahasa Jepang untuk orang Indonesia, juga guru percakapan bahasa Indonesia untuk orang Jepang.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner