Lagu Pemanggil Hantu

"Mungkin ini gila, tapi bukankah yang gila itu yang biasanya membuat orang penasaran?"

Kerap kali kugumamkan lirik lagu "Boneka Abdi", saduran lagu klasik asal eropa yang dirubah liriknya oleh masyarakat sunda jaman dahulu menjadi berbahasa sunda. Itu adalah salah satu lagu favorit yang digemari oleh "Mereka". Ya, Mereka... yang biasa kalian sebut hantu. Terutama mereka hantu-hantu Belanda.

Menurut yang kudengar dari salah satunya, lagu itu seringkali dinyanyikan oleh pengasuh mereka dulu. Tentu saja pengasuh inlander alias asli orang Indonesia. Ini adalah lagu tentang bagaimana seorang iIbu coba menenangkan anaknya yang gelisah. Dan "mereka", adalah mahkluk-mahkluk gelisah yang juga merasa terhibur jika disenandungkan lagu ini.

Abdi teh ayeuna gaduh hiji boneka

Teu kinten saena sareng lucuna

Ku abdi dierokan, erokna sae pisan

Cing mangga tingali boneka abdi...

Kupikir tak ada lagu lain yang mampu bekerja begitu baik seperti lagu ‘Boneka Abdi’, kupikir hanya lagu itu satu-satunya yang mampu memanggil sahabat-sahabat hantuku atau bahkan hantu-hantu yang lain. Ternyata pikiranku salah, dugaanku tak benar. Ada banyak lagu yang menarik perhatian mereka!

Baru benar-benar kusadari, bahwa musik memang salah satu hal terpenting yang tak dapat dipisahkan dari manusia. Dan "mereka" bilang, musik adalah salah satu media yang mereka anggap sesuatu yang hidup. Hidup? Bagaimana maksudnya? Lagi-lagi mereka menjelaskan, "Setidaknya dengan mendengarkan sebuah lagu atau alunan musik yang kami kenal, kami merasa hidup kembali..."

Musik-musik seperti apa sih yang mereka sukai? Sebenarnya saya tak tahu persis tepatnya musik yang seperti apa. Tapi yang saya lihat, mereka begitu suka pada musik-musik dengan nada minor, dan tentu saja... Jika itu sebuah lagu, dengan lirik yang sedih menyayat hati. Kupikir hanya lagu-lagu yang memang sering mereka dengar pada saat masih hidup, ternyata lagi-lagi saya salah.

Ada kalanya mereka yang tak sengaja mendengar lagu yang kita putar tiba-tiba saja menyukai lagu itu, sama seperti manusia pada umumnya yang mudah terbawa perasaan saat mendengarkan sebuah lagu. Atau pada saat tak sengaja sebuah lagu yang direkam ternyata merekam suara lain di lagu tersebut, suara yang hanya mereka bisa dengar, suara yang tak sengaja merekam saat proses recording di studio. Lagu-lagu lama yang pernah mereka dengar semasa hidup memang yang paling mereka sukai, dan mampu dengan cepat memanggil mereka untuk datang ke sekitar kita yang tak tahu menahu dan hanya ingin santai mendengarkan musik.

Coba putar lagu dari bandku Sarasvati, yang berjudul ‘Story Of Peter’. Tak hanya saya yang mengalami, tapi beberapa temanku yang punya kemampuan melihat dunia mereka juga mengatakan hal yang sama. Entah kenapa jika lagu itu diputar selalu saja bermunculan beberapa mahkluk yang tak dikenal. Selidik punya selidik, ternyata sahabat-sahabat saya ikut bernyanyi di lagu itu berteriak-teriak ikut nyanyi di part "Boneka Abdi". Dan suara “mereka”, ikut terekam tanpa sengaja. Bukan menakuti, tapi coba bernyanyi lagu ‘Nina Bobo’ dimalam hari sebelum tidur, rupanya lagu itu juga cukup disukai oleh mereka. Terutama, hantu anak-anak...Brrrr...

Pernah satu kali saat saya masih menjadi personil band sebelum Sarasvati, saya mengalami kerasukan di studio recording tatkala sebuah lagu yang kami rekam saat itu diputar lalu dimatikan. Saat kerasukan, saya berteriak "Hurungkeun deui..." (nyalakan lagi!-RED). Rupanya ada hantu perempuan yang menyukai lagu dari band kami saat itu.

Bukan bermaksud menakuti, bukan...bukan. Bagi saya, ini adalah kekuatan dari sebuah lagu dan karya. Jika memang bisa membuat mahkluk-mahkluk tak kasat mata tergila-gila kepada karya kita, kenapa tidak? Tapi jika ternyata lagu itu mampu memanggil mereka? Ya, kenapa tidak juga, kan? Lumayan... Jadi banyak teman! Hihi.