Kisahku Sebagai Wibu Cahaya Asia! (Bonus 9 Rekomendasi OST Anime yang Ciamik!)

Kisahku Sebagai Wibu Cahaya Asia! (Bonus 9 Rekomendasi OST Anime yang Ciamik!)

Aku bisa bilang juga bahwa awal dari aku belajar untuk membuat lagu adalah dari anime, yaitu: One Piece. Sangking sukanya dengan salah satu soundtrack One Piece yang berjudul “Bon Voyage” yang dibawakan oleh girl percussion group dari Jepang, Bon Bon Blanco, karena dulu kepingin banget nyanyi tapi gak tau gimana cara cari tau liriknya (waktu aku SD belum bebas akses internet kayak sekarang), akhirnya aku bikin lirik bahasa Indonesianya! Hahaha! Jadi terdengar seperti lagu baru! Dari situlah awalnya aku terbiasa tulis-tulis bikin lagu.

Bertahun-tahun telingaku dimanjakan oleh lagu-lagu Jepang yang mostly dari anime, belum ada yang membuatku super berapi-api ingin jadi musisi. Hanya perasaan starstruck yang bergelora aja, seperti saat aku bela-belain bolos hanya demi mendengar soundtrack opening Naruto yang dibawakan oleh ASIAN KUNG-FU GENERATION, “Haruka Kanata”.

Jangan lupa dengar lagu baru aku yang featuringan sama vokalisnya ASIAN KUNG-FU GENERATION alias Gotch yang berjudul “Make Me Fallin in Love Again” yaaa, minna san!!

Kalian pasti pernah ngerasain rasanya terinspirasi dan termotivasi banget kan? Entah itu dari lagu, atau film, atau apapun yang kalian lihat dan kalian langsung jatuh cinta dengan hal itu. Itu yang terjadi sama aku. Aku jatuh cinta dan terinspirasi sekali dari anime yang sedang aku tonton circa tahun 2006-2007, Beck: Mongolian Chop Squad.

GILA! I’m a new person after watching the whole series!! Aku langsung berapi-api ingin jadi musisi, lebih tepatnya ingin jadi anak band! Beck merupakan anime yang mengulas kehidupan sebuah band (yang juga bernama Beck) yang harus mengarungi sulitnya berjuang dalam music industry. Disini juga digambarkan bagaimana orang-orang bisa berubah karena musik, ada yang terperosok ke dalam kegelapan ada juga yang beranjak naik ke kehidupan yang berwarna. Posisinya, pada saat itu aku baru belajar bermain gitar, dan aku langsung kepingin punya gitar elektrik! Banyak pelajaran yang aku dapat dari Beck, selain gambaran keadaan industri pada saat itu, juga pengetahuan-pengetahuan tentang musik itu sendiri. Mungkin bisa dibilang aku bisa main drum dan bass karena nonton Beck juga kali yaaa, hahahha, karena terinspirasi banget dan akhirnya aku jadi ngulik. Ada beberapa scene yang nempel banget, sampe aku kepingin bisa main alat musiknya, salah satunya ini:

Kupikir asyik banget bisa bikin band dan main musik sama teman-teman, dan syukurlah aku dikelilingi teman-teman SMP ku yang juga suka bermusik! Akhirnya kita bikin band, bawain lagu-lagu rock dan pop punk. Karena aku dapat rejeki dibeliin gitar elektrik dan effect-nya sama papaku waktu itu, walaupun beda sama punya Koyuki di Beck sih, hahaha, dia telecaster, aku stratocaster.

Walaupun sekarang aku jadi sangat bersyukur gitar elektrik pertamaku adalah stratocaster, because strat delivers a range of snappy, and 'choppy' tones, making it ideal for cleaner playing styles. Menurutku, untuk kebutuhanku sekarang sebagai gitaris, stratocaster masih menjadi top list gitar paling versatile.

Terimalah pengakuanku ini, bahwa anime punya andil besar sekali dalam perjalanan musikalku, even I can say that it’s enriches my musical palette, karena musik Jepang memang memiliki formula yang membuat lagu jadi sangat manis untuk didengar, whether it’s from the chord choices and progression, the notation, or even the choices of musical instrument, yang secara tidak langsung sangat meng-influence ketika aku berkarya.

Dhira Bongs

Dhira Bongs is a singer-songwriter and music producer. She claims her music to be Explorative Pop. She just released her third album. Dhira Bongs has an intention to spread her wings further to another international collaborations. She had a tour in Japan (2017) and became the only representative from Indonesia who performed at South by Southwest (SXSW) 2019, Austin, Tx, US.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner