Kilas Balik Seputaran DeadSquad di Tahun 2017

Kilas Balik Seputaran DeadSquad di Tahun 2017

Awal tahun 2017 merupakan tahun yang sangat amat berat bagi karir musik saya, khususnya bersama DeadSquad. Di awal tahun, drummer sekaligus pendiri band ini, Andyan Gorust memutuskan untuk hengkang dari band yang telah berdiri sejak tahun 2006. Jeda tidak lama dari momen yang memukul itu, tamparan selanjutnya adalah hengkangnya Alan, bassist DeadSquad era Tyranation, yang juga merupakan teman sekamar saya kalau DeadSquad sedang tur atau manggung di luar Jakarta. Ia mengambil keputusan yang sama dengan Andyan. DeadSquad hanya menyisakan saya dan Stevi Item sebagai personil inti unit death metal yang telah mengeluarkan tiga album ini.


Deadsquad

Tapi, dengan keyakinan, mengikuti kata hati, juga dibantu saran dan pompaan semangat dari teman- teman terdekat saya, termasuk dukungan dari Andyan dan Alan sendiri, saya harus mewujudkan mimpi dan target-target saya bersama DeadSquad. Band ini telah banyak mengubah hidup saya sejak tahun 2008, di mana saya dan Coki ada di satu almamater yang sama dan menjadi bagian dari band dengan fans yang membaptis diri mereka dengan nama “Pasukan Mati”. Saya mempunyai tanggung jawab secara tidak langsung dengan Pasukan Mati dan juga tanggung jawab atas pilihan hidup saya meninggalkan dunia kerja formal sebagai production assistant di salah satu stasiun televisi swasta selama empat tahun delapan bulan.

Awal tahun ke sembilan saya bersama DeadSquad merupakan tahun tersulit dan paling membuat saya stress. Mungkin, ini merupakan kehendak dari alam semesta, tempat saya lahir dan menunggu kepastian akan kematian nanti.

Titik terang mulai benderang sejak Akbar, yang juga merupakan drummer dari Revenge dan Kief mengisi lini belakang, menggantikan posisi Andyan, berjeda beberapa bulan sejak Maret atau April 2017. Kami melakukan audisi drummer, dan banyak drummer dengan skill mantap mengikuti audisi. Tapi, pilihan jatuh ke tangan dan kaki Akbar, karena chemistry yang terbentuk antara kami, selain faktor skill.


Deadsquad Horror Profanation Over South Korea Tour 2017

Lini frekuensi rendah alias bass di isi oleh Agung, yang juga sempat bergabung dengan Killing Me Inside. Kalau Agung berhalangan untuk manggung, kami punya “stuntman” yaitu Welby dari Carnivored, sebagaimana yang terjadi saat “Horror Profanation Over South Korea Tour 2017”. Sebelum dibantu Welby, lini frekuensi rendah juga sempat diisi oleh bassist DeadSquad era dua album awal, yaitu Boni yang juga tergabung di Berbahaya bersama saya, sebuah projek grindcore yang tertunda dan sempat mengeluarkan dua single di tahun 2017.

Sektor dawai ke dua tetap diisi oleh Karisk, sejak Coki memutuskan untuk fokus di NTRL. Karena keterbatasan waktunya, ia tidak ingin menghambat proses kreatif dan laju band ini.

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (1)

Comments (1)

  • Rohman69
    Rohman69
    20 Feb 2018
    Suksesa teruussa
You must be logged in to comment.
Load More

spinner