Idealisme Bermusik

Idealisme Bermusik

Dengan seringnya topik idealisme menjadi pro kontra, nah buat para pemusik, apa perlunya mempunyai sebuah idealisme? Seperti semua pekerjaan atau apapun yang kita lakukan, sepertinya akan lebih baik kalau kita punya idealisme yang kemudian membuat kita tahu apa cita-cita atau tujuan pengen ngapain atau apa yang pengen didapat dengan musik yang kita buat. Jadi pemusik perlu tujuan: main musik mau nyari duit, mau nyari ketenaran, atau hanya mencari media untuk mengeluarkan semua skill yang dipunyai. 

Sebagai contoh, kalau kita mau nyari duit dari musik, berarti bisa menjadi pemain musik di kafe (yang katanya bayarannya kecil tapi tipsnya besar), atau ikut long trip, atau menjadi session player di segala band dan studio, atau menjadi pengajar musik, atau menciptakan lagu yang super ngehits

Atau, kalau kita bercita-cita pengen jadi pemusik yang bisa keliling dunia, maka harus punya karya-karya yang bagus, kayak band Jeruji, Jasad, Burgerkill, White Shoes and The Couples Company, Mocca, dan lain-lain, jadi para penyelenggara festival-festival musik di luar negeri tertarik untuk mengundang bermain di sana. Atau, jadi pemusik di genre tradisional atau world music, karena musik-musik seperti ini kurang laku di dalam negeri, tapi laku di luar negeri :).

Atau, ada juga yang punya idealisme membuat karya yang tidak memerdulikan orang bakal suka atau nggak, yang penting saya suka menciptakannya dan memainkannya. Nah, kalau ini harus siap untuk tidak dapat uang dari musik. Jadi, maksudnya tidak usah berharap... Kalo memang dapat, yah itu bonus :)))

Yah, itu contoh tujuan dari main musik. Jadi, dengan tahu apa idealisme, kita bakal tahu apa tujuan kita. Ini akan bisa membuat kita lebih siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi, dan butuh perjuangan apa untuk bisa mencapai tujuannya.

Tapi, memang harus selalu diingat: di dunia ini tidak ada sesuatu yang bisa pasti 100%. Sebuah karya musik yang menurut kita proyek idealis, rumit, susah didengar orang tapi tiba-tiba meledak dan laku jutaan kopi. Ada-ada aja yang kayak gitu. Pertama saya dengar Nine Inch Nails juga nggak tahu, "Apaan ini?". Musik yang berasal dari bunyi-bunyi aneh, distorsi, storing. Saya berpikir ini adalah sebuah proyek idealis yang bakalan susah diterima orang, tapi pada kenyataannya bisa sangat laku.

Kebalikannya, ada pemusik yang sudah membuat musik sangat komersil (menurut pembuat), pun belum tentu hasilnya bisa sesuai dengan yang diharapkan, alias nggak laku. Jadi, sebuah idealisme itu tidak selalu berujung yang kita harapkan, ada yang benar terjadi, ada yang gatot alias gagal total, ada juga yang berbeda hasilnya tapi menguntungkan, hahaha... Macam-macam hasil akhirnya. Dengan semua ketidakpastian ini, apakah mungkin sebuah idealisme bisa tercapai sesuai dengan yang kita mau? Hehehehe, bagaimana caranya?

Leon Ray Legoh lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1974. Merupakan drummer dari Koil yang berdiri sejak tahun 1993 bersama teman-teman SMP dan SMA. Selain bermusik, mempunyai pekerjaan lain yaitu sebagai tukang masak di restoran Rumah Makan Legoh. Sebuah rumah makan yang dibuat bersama anak-anak Koil dan teman-teman yang lain sejak tahun 2004. Kini juga sedang merintis sebuah band projekan bernama Kabut Pagi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner