Hidup Adalah Eksperimen

Hidup Adalah Eksperimen

Foto-foto dikumpulkan oleh Daniel Mardhany melalui jasa pencarian daring Google dan beberapa merupakan foto pribadi.

Segala sesuatu yang terjadi tidak lepas dari rangkaian proses ekperimen. Penemuan-penemuan brilian di masa lampau melalui proses pemikiran dan rangkaian eksperimen. Sebagaimana yang dilakukan Nicolas Tesla, Albert Enstein, Thomas Alfa Edison dan ilmuwan lainnya. Penemuan mereka berguna sampai hari ini dan akan terus dikembangkan untuk kepentingan di masa yang akan datang. Semua berkutat dengan eksperimen dan melalui proses trial & error yang tidak sedikit.

Dunia musik pun tidak pernah lepas dari proses eksperimen. Contohnya, penemuan efek distorsi pada instrumen gitar oleh Jimi Hendrix. Dia harus rela beberapa unit speaker ampli gitarnya rusak sebelum akhirnya terciptalah efek distorsi untuk instrumen gitar. The Beatles mungkin salah satu band yang banyak melakukan eksperimen dalam musik mereka. Di album Rubber Soul, mereka mulai memadukan unsur musik timur dengan barat seperti di lagu "Norwegian Wood". Di lagu tersebut, George Harrison memainkan sitar setelah sebelumnya berguru dengan pemain sitar asal India, Ravishankar. Di dunia rekaman, The Beatles juga banyak melakukan eksperimen dengan tekhnik overdub dengan memaksimalkan sistem rekaman empat track dan lalu delapan track. Dengan sistem rekaman empat track yang di-overdub dan transfer rekaman melalui pita rekaman yang lalu di-overdub lagi, menghasilkan album yang kaya dari segi tata suara dan berapa langkah lebih maju dari zamannya.


Pameran tunggal "Ode to Permata Unguku" karya Soni Irawan | Foto didapatkan dari jasa pencarian daring Google

Di Indonesia, eksperimen musik juga dilakukan sejak era '70-'80an. Musisi Harry Roesly melakukan eksperimen dengan menggelar konser kolosal "Opera Rock Ken Arok" yang juga diabadikan dalam album rekaman. Fariz RM dan Erwin Gutawa di awal '80an juga melakukan suatu terobosan dengan kolektif musik mereka yang bernama Transs lewat album mereka Hotel San Vicente yang kental dengan unsur fusion yang progresif. Album ini yang pada akhirnya menjadi inspirasi dan membuka jalan bagi band-band seperti Karimata dan Krakatau.


Cover album Philosophy Gang dari The Gang of Harry Roesli | Foto didapatkan dari jasa pencarian daring Google

Di Inggris pada awal tahun 1990, band My Bloody Valentine berhasil membuat terobosan di segi tata suara gitar. Pada saat penggarapan album Loveless pada tahun 1989 hingga tahun 1991, mereka rela menghabiskan dana 250.000 Poundsterling dan keluar masuk belasan studio di Inggris, demi mendapatkan sound gitar yang diinginkan sesuai dengan apa yang ada di bayangan dan kepala Kevin Shields (gitaris dan pentolan MBV). Rumornya, ongkos produksi album ini membuat perusahaan rekaman yang menaungi mereka, Creation Record nyaris mengalami kebangkrutan. Album ini secara penjualan tidak terlalu sukses, tapi mempunyai pengaruh yang sangat besar dan mampu menjadi inspirasi musisi lainnya. Trenz Reznor, otak dari Nine Inch Nails juga tidak pernah lepas dari eksperimen dengan piranti musik baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Di album Broken bahkan dia berhasil menghasilkan suara-suara detail dengan nilai frekuensi khusus yang tidak dapat didengar kuping manusia dalam keadaan sadar.

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner