Eksplorasi Tanpa Ekspektasi

Eksplorasi Tanpa Ekspektasi

Sikap seorang musisi untuk memberikan perlakukan lebih terhadap sebuah proses eksplorasi itu penting, karena itu adalah salah satu hal yang nantinya akan membentuk karakter dan attitude dari musisinya itu sendiri

Ketika berbicara soal proses eksplorasi musik, bukankah hal tersebut bisa dikatakan sangat identik dengan berbagai aktivitas, yang salah satunya adalah proses pencarian untuk menemukan bentuk dari musik tersebut? Hmm, mungkin, namun untuk sementara mari anggap saja eksplorasi musik dilakukan sesederhana untuk menemukan berbagai kemungkinan bentuk yang sudah terbayangkan, juga kemungkinan bentuk yang tidak pernah terbayangkan, atau bahkan kemungkinan bentuk dari eksplorasi musik yang tidak pernah dibayangkan sedikitpun, di mana hal itu pada akhirnya dianggap layak untuk dipresentasikan kedalam sebuah bentuk karya musik  (Lah, tapi emang apakah mungkin ya bentuk karya musik tersebut bisa hadir dari proses yang ekplorasinya bahkan tidak pernah di bayangkan sama sekali? Ya mungkin-mungkin saja, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, selain makan kepala kita sendiri, hehe .  

Seperti yang kita ketahui ada banyak cara untuk melakukan ekplorasi musik dan beberapa gaya dari eksplorasi musik seperti yang sudah sering terdengar, atau bahkan menjadi pilihan dari gaya eksplorasi musik yang sangat popular dikalangan para musisi/kelompok musik hingga saat ini, seperti dengan melakukan jam session, mencari referensi musik dari berbagai sumber dan genre, hingga tidak jarang juga yang mengkesplorasi musik dengan cara menggambar dan membuat draft karya/komposisi musik di partitur, atau pun melalui software musik yang betebaran saat ini.

Akan tetapi pada era digital dan dengan seiring berjalannya waktu, eksplorasi musik dari para musisi itu secara organik menjadi semakin berkembang dan terus berkembang. Hal tersebut juga terjadi dikarenakan terus bergerak dan berkembang pesatnya teknologi-teknologi baru dalam ekosistem musik di seluruh dunia. Pesatnya perkembangan dari teknologi atau digitalisasi ekosistem musik tersebutlah yang pada akhirnya bisa dikatakan cukup mempengaruhi gaya ataupun cara musisi ketika melakukan eksplorasi musik. Tidak dapat dipungkiri pula jika era digital memang mempermudah para musisi untuk dapat mengakses dan mencari inspirasi/referensi dari musik-musik baru yang hadir di kanal-kanal digital musik yang terus berkembang hingga sekarang.

Walaupun begitu, aktivitas ekplorasi yang dilakukan dalam bermusik tetaplah tidak akan pernah cukup dengan hanya mencari referensi musik ataupun dengan sekedar menggambar komposisi musik di perangkat lunak musik saja. Kenapa? Karena selain hal-hal tersebut, eksplorasi musik tetaplah sangat membutuhkan peranan proses yang intens dari tubuh intuisi musisinya secara natural, agar kemudian eksplorasi tersebut benar-benar bisa menyatu dengan kepekaan dari apa yang ingin disampaikan musik dan musisi/kelompok musiknya itu sendiri secara utuh/tidak terpisah-pisah. Misalnya keutuhan yang terjadi di antara intuisi musik dengan kepekaan musisinya terhadap kondisi yang tekstual ataupun kontekstual, terhadap sesuatu yang verbal maupun non-verbal, atau terhadap rasa yang artificial ataupun metafora. Nantinya hal itu mungkin dapat dijadikan bahan eksplorasi lanjutan dari musik tersebut, sehingga eksplorasi musik mendapatkan perlakuan-perlakuan yang lebih dari musisinya itu sendiri, serta memiliki nilai yang tidak hanya sekedar “ini keren”.

Harry Pangabdian Maulana Yusuf

Harry Pangabdian Maulana Yusuf or commonly known as Harry Koi. Born in Bandung on November 13, 1988.

He is the drummer for several bands, including; Under The Big Bright Yellow Sun, The Triangle, Trou, Diocreatura, Ansaphone, Spaceandmissile, Arch of Cinema and Helmproyek. He is also a Handpan Player group in BalarunaPercussionist for Touch and Play Indonesia Orokaya The Rhythm of Sunda.

Apart from playing music, Harry Koi is also active as a creator / activist of several performing arts subcultures such as TheaterDance and Visual Arts

He ever performed music performances or performing arts performances in several countries such as; India, Malaysia, New Zealand, Australia, Netherlands, Belgium, and Sweden.

In 2018, he recorded with a band called Possimiste (Iceland) band for the album 'Youniverse' which will be released in 2021.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner