Diantara Sisi Kreativitas dan Militansi Berkarya Neowax

Diantara Sisi Kreativitas dan Militansi Berkarya Neowax

Sumber foto : Dok.Pribadi Astrid Megantara

Neowax merupakan unit band bergenre indie rock Bandung, dimana energi musik rock yang ada pada tubuh band ini punya kekhasannya sendiri, tidak seperti band kebanyakan, namun irisan bibit warna-warna karyanya merupakan pertemuan perspektif gejolak geliat rock alternatif 90'an beserta dinamika didalamnya. Pertama kali mengenal Neowax yaitu pada dasawarsa 2007-2008, dimana saya terlibat sebagai yang bertanggung jawab atas visual artistik panggung, di pesta rilisan album perdana mereka berjudul Ghost Treat Magic. Keterlibatan tersebut membuah hasil pertemanan kita menjadi semakin intim dan sering terkondisikan dalam obrolan wacana musik terdekat, dikarenakan saya sendiri pun terhimpun dalam sebuah band, yang lebih kurang punya satu “semangat” dengan musik Neowax, yaitu A Stone A.

Mengamati album pertama Neowax, bagi saya ialah perkenalan yang serba bermain-main, ekspresif, bising, lugas dan oleh karena itu, kejutan demi kejutan disetiap materinya membangun karakter musik rock tersendiri. Masa itu seperti halnya dimana mereka giat dan gigih “bermain” mengeksplorasi karakter materi, sekaligus gagasan-gagasan pembaruan disana-sini yang terakomodir dalam satu visi. Sebuah effort penting dalam sebuah band ketika mengembangkan identitas berkaryanya.

Keseluruhan uraian pencapaian awal mereka ini terangkum pada album pertama, sebagai gambaran besar menuju arena yang sesungguhnya. Rock disini dikemas tidak kaku, eklektik menggelitik, impulsif sedikit dark, cenderung sangat berisik namun mempunyai telisik artistik, yang menjadikan kesimpulan dari album pertama mereka ini lebih rock yang lo-fi, tetapi progresif. Ya, Indie rock yang berdiri sendiri dengan gejala letupan permainan musik rock, yang tidak sembarangan dan penuh pertimbangan.

The Convention Of Temperamentalia ialah album kedua Neowax dirilis pada tahun 2012, yang secara langsung menghantarkan persepsi indie rock sesungguhnya pada dunia dan usaha pengembangan disana-sini. Hal tersebut terlihat sebagai rangkaian panjang dari proses demi proses yang tidak sebentar. Sebuah ekspektasi besar menunggu album kedua Neowax ini, dengan gambaran dibenak yang masih berkutat pada banyak sisi di album pertama mereka. Ada sesuatu hal yang menggembirakan, penuh haru dan bahagia ketika menyimak materi didalamnya, yang mulai berubah secara kemasan. Identifikasi rock didalam album ini secara keseluruhan semakin matang dan melalui kontruksi konsep rock, yang melegitimasikan gejala pembaruan dengan eksperimentasi lebih tertata.

Tatanan pembaruan itu tertuju dari segi aransemen, departemen lirik, dan percobaan lintas genre dalam part lagu tertentu, yang bakal mengejutkan pendengaran hingga mencapai klimaks hingga semua materi tersebut diputar. Ahhh, The Convention Of Temperamentalia ialah album “pintar” dari Neowax, yang menyuguhkan jejak-jejak pendakian menemukan esensi memainkan musik rock, dengan liak liuk riuh distorsi fuzz, mengawangnya reverb, petakilannya lirik puitis setiap lagu, juga hentakan beat-beat yang serba fresh dan fleksibel menggenjot raga juga pikiran, merupakan sensasi tersendiri dari keseluruhan album ini.

Kembali pada tahun 2018, Neowax menggagas 2 single berjudul “Hidden North” & “Parallax Error”, untuk kompilasi Other Things (More Than Noise Conspiracy), dimana sebelumnya juga mereka pernah mengeluarkan mini album berjudul Parallax Error pada tahun 2015. Tahun tersebut merupakan titik pendewasaan Neowax memprakarsai materi-materi lagunya dengan pendekatan baru, atas alasan sumbangsih personil barunya. Namun gertak militan mengeksplor nuansa rock bermanuver dengan simbiosis warna Pavement, Neutral-Milk Hotel, Flaming Lips, Jeff Buckley, Mercury Rev, Smashing Pumpkins, dan Nirvana, merupakan jentik-jentik besar yang menggaris bawahi petualangan proses Neowax mencari geliat artistik dalam karya-karyanya hingga hari ini.

Dua single tersebut meyakinkan kepercayaan saya dan mewakili suara sebenarnya di tubuh Neowax sendiri, bahwa pendewasaan itu bukan sekedar mengerami waktu saja, namun juga pencarian “nilai” hasil pesta pora “bermain” itu bisa menjadi identifikasi kepuasan yang sangat bernilai, hingga apresiator bisa menelaah lebih cermat dan sangat objektif. Tetap berkarya kawan-kawan Neowax, karena energi itu tetap ada, dan yang membedakan ialah persepsi! Hidup ialah pilihan, setelah pilihan itu dipilih akan menjadi motif untuk berkarya.

Mufti Priyanka

Seniman dan tenaga pengajar

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner