Cradle of Filth – ‘Cryptoriana’ World Tour

Cradle of Filth – ‘Cryptoriana’ World Tour

MS Hall Vicky Sianipar, Jakarta - 28 April 2018

Ini kali kedua saya menyaksikan band black metal yang pertama kali saya dengar saat saya masih mengenakan seragam putih-biru. Yup, Cradle of Filth untuk kedua kalinya manggung di Jakarta, setelah beberapa tahun silam band asal Sussex, Inggris ini bermain di salah satu festival di Indonesia.

Kaset Midian adalah album black metal pertama yang saya dengar dan langsung dengan mudah saya cerna, karena album itu sangat catchy dan memorable. Acara yang diselenggarakan oleh Fourspeed—pionir asesoris logam asal Bandung—ini dibuka oleh tiga band lokal, yaitu D’Ark Legal Society, unit deathcore asal Bandung, Revenge the Fate dengan formasi gress-nya, dan band saya sendiri, Deadsquad. Semua band opening tidak ada yang bergenre black metal, tapi mempunyai satu benang merah yang sama, yaitu memainkan musik dengan pondasi warisan Black Sabbath, “metal!” .

Sekitar jam 10, setelah semua band opening tuntas bermain, akhirnya Cradle of Filth menghajar panggung. Dibuka dengan intro yang menjadi semacam template setiap pertunjukan mereka, yaitu “Ave Satani” yang identik dengan film horror kultus “Omen”, dilanjutkan dengan lagu pembuka dari band yang telah berdiri sejak tahun 1991, “Gilded Cunt”. Dilanjutkan dengan salah lagu klasik mereka, “Beneath the Howling Stars” dari album Cruelty and the Beast. Tahun ini, album tersebut telah berumur 20 tahun, seperti prolog Dani Filth sebelum membawakan “Bathory Aria” dari album yang sama di tengah setlist mereka. Setelah lagu klasik tersebut, band dengan formasi yang hampir mengalami perombakan di setiap albumnya melanjutkan dengan menggeber tembang klasik mereka yang populer di telinga penonton, yaitu “Dusk and Her Embrace” dari album dengan judul yang sama dan lautan moshpit tidak terelakan.

Band yang telah mengeluarkan belasan album ini hanya menyisakan vokalis dan lirikus Dani Filth sebagai member original yang tersisa. Vokalis dengan vokal screaming yang khas ini tetap menggunankan wireless mic seperti di setiap pertunjukan mereka. Vokalis berusia 44 tahun ini cukup komunikatif berinteraksi dengan penonton di setiap jeda repertoar mereka dengan lafal British, sekental darah-darah korban Elizabeth Bathory.

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner