Catatan Bodoh Musik Indonesia Hari Ini

Catatan Bodoh Musik Indonesia Hari Ini

Bab 5. Konklusi

Seperti yang saya sebutkan diatas, saya tak berbicara di ranah skena metal, tapi nyatanya skena metal di Bandung hari ini berdiri sangat kokoh dan mumpuni. Pekerjaan rumah yang perlu digalang kembali sepertinya adalah permasalahan regenerasi dan budaya kolektivitas. Saatnya yang tua memberikan tongkat estafetnya, hal ini pun sempat menjadi perdebatan karena konon adanya keluhan gap antar generasi. Tapi toh sebenarnya saatnya anak-anak muda membangun kerajaannya sendiri dengan akses yang begitu mudah tanpa harus meminta suapan dari yang tua.

Kondisi peta musik Indonesia saat ini sudah semakin maju, dan sudah tak ada lagi batasan antara musik mainstream dan sidestream, dimana hal tersebut menjadi sebuah formula yang sudah usang. Sulitnya bagi band baru adalah adu materi, karena secara konsep dan produksi jujur band-band saat ini sudah sangat mumpuni, sangat bersaing di skala internasional sekalipun. Standarisasi kualitas musik "bagus" hari ini sudah naik kelas, namun tentangan barunya adalah bagaimana caranya bisa mencuri perhatian publik, dimana tentunya menemukan formula ini tidaklah mudah. Atau menjadi band "bagus" yang sama seperti yang lain.

Lima tahun kebelakang hip hop naik ke permukaan entah gara-gara Rich Brian atau bukan, nyatanya di Indonesia bagian timur (saya lebih suka bilang east coast), hip hop berkembang pesat. Pada saat lawatan saya di Ambon pada tahun 2018 kemarin, hip hop ada di setiap gang, sudah bukan Slank, tapi hip hop. Acara bawah tanah didalam gang sebuah pemukiman menjadi pemandangan yang seksi saat itu, dimana grup hip hop bocah Manumata sedang melaksanakan pesta rilisnya. Saya rasa hip hop Indonesia masih akan semakin panas pada tahun ini mengingat banyak nama-nama yang masuk menjadi album terbaik 2018.

Untuk ranah indie rock sepertinya sedang menggelora jujur saya suka sekali dengan serangan mereka ini, nama-nama label DIY seperti Anoa Records, Kolibri Records, Dismantled, Winona Tapes dan masih banyak lagi. Semua area memiliki jagoannya masing-masing, dari mulai Barefood (Jakarta), Pelteras (Jakarta), Gascoigne (Jakarta), Secret Meadow (Jakarta), Closure (Malang), Grup Musik Hari Libur (Jakarta), Annie Hall (Yogyakarta), Seaside (Jakarta), Grrrl Gang (Yogyakarta), Sharesprings (Jakarta), The Sensitive (Jakarta), Bedchamber (Jakarta), Pullo (Medan), The Dare (Lombok) dan masih banyak lagi.

Lahir di Bandung 28 Juni 1977, mengawali karir bermusik bersama Harapan Jaya sebagai vokalis sejak 1996 hingga band ini diyatakan bubar. Membuat Teenage Death Star sebagai gitaris bersama Sir Dandy di tahun 2002. Sejak 2005 hingga 2012 menjabat sebagai Feature Editor di Trax Magazine. Pada tahun 2013 hingga sekarang membentuk Yayasan Irama Nusantara. Sebuah Yayasan pengarsipan musik populer Indonesia pra kemerdekaan hingga 1980 (sampai saat ini).

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner