Bottlesmoker to Quest Fest - Day 1: Rencana yang Berubah Total

Bottlesmoker to Quest Fest - Day 1: Rencana yang Berubah Total

Kami masih memiliki harapan, karena hari pertama Quest Festival kami dijadwalkan main jam 00:00 dan kami terus menciptakan pikiran positif bahwa festival segera dibuka. Tanpa berpikir panjang, kami akhirnya masuk kamar hotel dan berbenah. Hingga sore hari salah satu musisi yang dari Indonesia (dan Spanyol) Filastine & Nova mengajak bertemu. Kami akhirnya berbincang dan bertukar informasi dengan musisi lainnya.


Filastine & Nova dari Spanyol dan Indonesia sama-sama kebingungan di hotel

Jam 16:45 suasana hotel semakin ramai, penuh dengan para musisi dari berbagai negara yang siap bermain di Quest Festival. Namun semua wajah tampak kebingungan. Tidak ada kabar terbaru dari organizer, juga tidak ada organizer di hotel yang bisa dicari tahu tentang info terkini. Informasi tentang festival ini hanya bisa didapat dari social media, banyak orang khususnya penonton yang juga meminta informasi dan kepastian tentang pembukaan festival ini.

Quest Festival diikuti oleh lebih dari 100 artists dari berbagai negara. Tiket pun sudah terjual sebanyak 7000 tiket yang dibeli oleh penonton dari berbagai negara. Festival ini pun sudah menjadi festival yang menjadi tujuan bagi para backpacker di Asia Tenggara, oleh karena itu festival ini sudah sangat dinantikan oleh banyak orang. Hingga 17:00, penonton masih terjebak di depan pintu masuk Son Tinh Camp dan masih menunggu kepastian. Kami, Bersama artists lainnya pun hanya bisa menunggu di hotel.

Kami memantau informasi tentang masalah ini di social media, banyak berita[1] yang bermunculan di internet dengan isu bahwa penutupan ini dilakukan oleh Local Ethnic Village yang tidak memberikan izin untuk memasuki kawasan Son Tinh Camp. Selain itu, juga muncul isu bahwa pada bulan September 2018, Quest Festival sudah menerima surat pemberitahuan mengenai pembatalan acara yang berkaitan dengan meninggalnya tujuh penonton yang overdose di Trip To The Moon Festival[2] di Hanoi. Dari sisi Quest Festival sendiri, banyak tim dari festival tersebut berkomentar bahwa Quest Festival sudah mengajukan banding dan sudah mendapatkan izin dari Ministry for Culture, Sports and Youth Vietnam.

Namun tetap saja, hingga malam hari itu organizer tidak ada yang datang menghampiri para artists yang sedang menunggu kepastian tentang festival di hari pertama tersebut. Hingga akhirnya jam 22:05 kami menerima email dari artist liaison bahwa Quest Festival sementara di-cancel untuk saat ini.

Kami dan beberapa artists yang ada di hotel berargumen bahwa festival ditunda hari pertama saja, kami masih menyimpan harapan bahwa festival tetap berjalan di hari kedua dan ketiga. Namun, sejak pengumuman melalui email ini, beberapa artists memutuskan untuk meninggalkan hotel dan pergi ke Kota Hanoi. Memang itu keputusan yang efektif, mengingat hotel Huong Ly 2 ini terletak di antah berantah, tidak memiliki fasilitas yang lengkap, tidak memiliki restoran bahkan hiburan. Akhirnya hotel mulai sepi dan hanya kami dan lima artists lainnya yang memutuskan untuk stay di hotel hingga ada info terbaru dari organizer.


Suasana di Huong Ly 2 sesaat setelah mendapatkan kabar pembatalan Quest Festival

Jam 23:30 kami menerima email kembali. Berharap berisi kabar baik, namun ternyata sebaliknya. Email dari Quest Festival ini menyatakan bahwa festival sepenuhnya dibatalkan[3] karena masalah perizinan yang tidak diterima oleh Local Ethnic Village Vietnam di kawasan Son Tinh Camp. Ini membuat kami stres, terpukul dan kebingungan. Kami sudah menyiapkan apapun untuk tampil di festival ini, kami sudah datang dan siap bermain, namun situasi di sini tidak mendukung. Kami menyesali apa yang terjadi dan menyesali bagaimana organizer berkordinasi dengan apapun yang terlibat di festival ini, termasuk kami.

Namun, satu hal yang kami pelajari, bahwa organizer sudah menyiapkan segalanya secara menyeluruh. Namun ketidaklancaran dalam hal birokrasi di Vietnam membuat festival ini batal. Kami habiskan malam itu dengan berbincang-bincang dan membuat rencana B untuk kunjungan di Vietnam ini. Kami rancang secara mendadak, kami harus meninggalkan kawasan Ba Vi ini dan sesegera mungkin ke Hanoi. Semua rencana di Quest Festival berubah total, kami harus mencari jalan keluar agar perjalanan DCDC Dream World tetap berlangsung di Vietnam.

Permasalahan tidak selesai di malam hari itu. Organizer tidak dapat memberikan informasi dan solusi terhadap artists yang sudah menunggu di hotel. Kami hanya menunggu dan akhirnya mendesak untuk diberangkatkan ke Kota Hanoi untuk melanjutkan kegiatan di sana.

BACA JUGA - Bottlesmoker to Quest Fest - Day 2: Berjejaring dan Kembali ke Hanoi

Anggung Suherman atau yang lebih akrab disapa Angkuy adalah personil dari Bottlesmoker yang juga dosen komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran. Angkuy juga aktif sebagai penulis di beberapa media dan mengerjakan strategi social media.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner