Booking Agent / Tour Coordinator (Part 1)

Booking Agent / Tour Coordinator (Part 1)

Cukup menarik jika kita sedikit flashback ke belakang, bagaimana menilik Indonesia menjadi tujuan utama dalam rute peta tur di Asia Tenggara setelah Singapura dan Malaysia. Jejaring tur antar negara khususnya di Asia Tenggara tak lepas dari jejaring yang telah lama dibangun oleh teman-teman di scene musik, khususnya jejaring pertemanan DIY hardcore / punk. Ataupun juga scene metal yang telah lebih dulu memulai berkomunikasi antar negara, baik dengan cara bertukar rekaman, mengirimkan rekaman, baik kaset, CD dan piringan hitam untuk di-review di sebuah zine atau pun menuliskan scene report untuk teman-teman di lintas pertemanan antar negara tadi. Beberapa cara tersebut memunculkan banyak kontak di masing-masing negara yang dikemudian hari ternyata sangat berguna untuk memulai komunikasi terkait perencanaan sebuah tur, terutama ketika era internet masih belum seperti sekarang.

Scene musik Asia Tenggara, khususnya scene DIY hardcore punk menjadi tujuan utama band-band international yang akan melakukan tur setelah sebuah artikel di majalah punk legendaris Maximumrocknroll yang ditulis oleh seorang scenester aktif dari Singapura, Shaiful (Prohibited Project, label dan tour organizer yang juga aktif dia kelola mengorganisir tur di Asia Tenggara) tentang bagaimana memulai tur di kawasan Asia Tenggara dengan cara mandiri dengan low budget. Artikel tersebut juga dengan lengkap menyebutkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dengan semua kontak mulai dari kolektif, label rekaman ataupun individu yang aktif mengorganisir tur ketika itu.

Indonesia mempunyai historisnya tersendiri tentang bagaimana dibombardirnya hampir tiap bulan oleh banyak band-band international yang melakukan tur di awal tahun 2000-an lalu hingga hari ini. Diiringi banyak bermunculannya kolektif-kolektif lokal yang mengorganisir acara di masing-masing kota, serta dikemudian hari banyak bermunculannya juga inisiasi membentuk booking agent / tour coordinator mandiri yang mengkoordinir band-band internasional dan lokal yang akan melakukan tur di Indonesia. Posisi booking agent / tour coordinator di sini menjadi penyambung dan mempermudah komunikasi antar band dengan para organizer atau kolektif di tiap kota.  

Fungsi dari booking agent / tour coordinator lokal tentunya akan sangat mempemudah kerja band yang akan melakukan tur. Jadwal yang sudah terencana, band sudah tidak perlu lagi mencari event organizer / kolektif di tiap kota sendiri, karena sudah dengan sendirinya peran dari booking agent / tour coordinator tersebut yang mencari kota mana saja yang nanti akan dilewati sekaligus mempromosikan band yang mereka bawa untuk disampaikan kepada para organizer atau kolektif lokal.

Deden Erwin Suherman

Deden Erwin Suherman

Menjalankan label dan distro independen Alternaive yang saat ini mencoba peruntungan dengan menjalankan unit usaha baru di bidang penerbitan independen, Alternaive Publishing. Menjadi sukarelawan Bandung Zine Fest, membuat zine poster Dinding Ini Milik Kami, mengarsipkan zine bersama Perpustakaan Zine Bandung.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner