Bersama Mocca 20 Tahun
“Membentuk band itu mudah, tapi mempertahankan keberadaannya sulit.”
Embrio Mocca berawal dari band kampus Itenas (Institut Teknologi Nasional) Bandung. Saya dan Arina sama-sama kuliah di Jurusan Desain Interior, pada tahun 1997 kami membentuk band yang membawakan cover lagu The Cardigans. Setelah bosan membawakan materi musisi lain, saya pun mencoba menulis karya sendiri. Lagu pertama yang tercipta adalah “Secret Admirer”, menyusul “Twist Me Around” dan “Me and My Boyfriend". Namun akhirnya band kami tidak bertahan lama, dan bubar.
Pada suatu hari, saya bermain ke rumah kontrakan tempat Toma tinggal, di sana itu ada satu kamar yang dialihfungsikan menjadi studio alakadarnya. Di studio ala kadar itulah saya, Toma, dan Indra mencoba mengolah ulang lagu "Me and My Boyfriend", saya merasa ada kesamaan visi tentang lagu tersebut. Lalu saya mengajak Arina kembali untuk merampungkan lagu tersebut. Tahun 1999, Riko, Arina, Toma dan Riko mulai intens latihan mengusung nama Mocca.
Tahun 2000, kami mencoba rekaman hanya dengan tujuan ingin mendengarkan hasil latihan selama setahun dalam bentuk audio. Kami pun patungan menyewa studio selama satu shift. Kami ingat studio itu berada Jalan Jakarta Bandung, engineernya Wawan Yngwie, jutek banget!! Hahaha! Lagu pertama yang Mocca rekam adalah lagu “Life Keeps on Turning".
Kami mulai ketagihan rekaman dan mulai patungan lagi untuk merekam lagu-lagu lainnya. Kali ini kami rekaman di Studio Aru dengan engineer Ari "Aru” Renaldi. Saat itu Mocca dan Ari masih sama-sama belajar. Mocca belajar rekaman dan Ari belajar merekam, sampai sekarang sudah menjadi salah satu produser kenamaan Indonesia. Hasil rekaman di Studio Aru membuahkan demo berisikan lagu “Secret Admirer”, “Me and My Boyfriend”, “Twist Me Around”, dan “What If”. Manajer kami pada saat itu, Jemi Sunardi membawa demo Mocca kepada Marin dari FFWD Records. Di situ titik perjalanan profesional Mocca dimulai, dan FFWD Records resmi menjadi label Mocca yang memproduksi album My Diary.
Comments (0)