Berkarir di Dunia Musik

Berkarir di Dunia Musik

Segala hal ketika dikerjakan secara serius dan konsisten maka bisa menjadi sesuatu yang besar dan berharga. Seorang musisi additional bisa jadi malah lebih banyak mendapat ‘job’ atau tawaran main dibanding seorang penyanyi atau band

“Apa cita-citamu? Menjadi dokter, polisi, atau jadi Youtuber?”

“Saya pengen berkarir di bidang musik.  Mau jadi penyanyi terkenal, banyak duit!”

“Mau punya band yang manggung di seluruh dunia!”

“Mau jadi jago gitar nomor satu di dunia!”

Ini adalah sepotong dialog yang saya dengar di sebuah percakapan, ketika saya sedang menjadi juri di sebuah acara festival musik. Pertanyaan itu dijawab oleh para peserta festival itu. Dialog itu terngiang-ngiang terus di otak saya, bahkan ketika saya sudah naik ke tempat tidur dan menarik selimut. 

Berkarir di bidang musik, hmm...langsung pikiran saya berputar. Iya ya, ada apa saja sih di dunia musik itu? Apa yang menarik dari dunia musik? Sampai anak-anak yang berusia masih dibawah 12 tahun ini mantap mengucapkan cita-cita mereka di dunia musik. Yah walau memang kebetulan mereka sedang berada di acara festival musik.

Tapi yang menggelitik otak saya adalah yang mereka sebutkan itu menjadi penyanyi atau pemain band. Yah mereka memang aktor utamanya, tapi sebenarnya kan banyak pilihan berkarir di bidang musik selain menjadi aktor utama (penyanyi atau pemain band). Karena ada juga aktor-aktor pendukung yang tidak kalah pentingnya. Ya, saya tetap menyebutnya dengan istilah aktor tapi dibalik layar. Langsung yang terbayang di otak saya adalah para soundman panggung, kru alat, kru panggung, musisi additional, soundman studio, koreografer, manager, EO, pencipta lagu, musisi studio, dan masih banyak lagi.

Kemudian kalau untuk jadi aktor utama di dunia musik pun bermacam-macam. Misalnya mau jadi penyanyi atau pemain band. Yang terbayang adalah bisa menjadi penyanyi rekaman, penyanyi di cafe, band untuk wedding, organ tunggal, atau pengamen sekalipun. Dunia musik ini sangat luas dengan keanekaragaman dunia pendukungnya. Semua mempunyai peran masing-masing dan semuanya penting serta bisa menghasilkan uang. Tapi semua itu tergantung dari usaha kita.

Hahahahaha, ini benar-benar sebuah pemikiran yang serius sebelum tidur. Sudah ngantuk sih, tapi kok malah muncul pemikiran baru? Iya yah, kenapa semua orang inginnya jadi aktor utama? Kenapa tidak ada yang ingin jadi aktor pendukung? Atau mereka mungkin tidak tahu kali ya? Hihihi.  Karena yang terlihat oleh penonton hanya faktor utama. Mereka tidak tahu dibalik semua itu, bahwa jika seorang penyanyi atau band mempunyai sebuah karya lagu mereka butuh studio untuk rekaman. Eh, tapi sekarang pemusik juga bisa rekaman sendiri di rumah. Hhmm, mungkin yang dibutuhkan adalah operator rekaman untuk membantu pekerjaan kita walau dikerjakan di rumah. Kemudian juga butuh musisi untuk mengisi beberapa instrumen, juga butuh penulis lirik kalau kita belum punya liriknya. Kemudian ketika lagu itu sudah jadi, kita butuh cover artwork rekaman kita untuk ditayangkan di platform musik online seperti Spotify.

Lalu jika sebuah band atau penyanyi mau manggung, wah ini lebih rumit lagi. Mesti banyak faktor pendukungnya mulai dari kru alat, kru panggung, EO, manager, penata suara, penata cahaya, penata gerak, stage director, musisi additional, dan lain-lain. Mereka semua itu punya peran yang penting dan merupakan sebuah karir juga. Beberapa orang yang saya kenal adalah seorang operator di studio. Awalnya ia hanyalah seorang tukang bebersih di studio tersebut. Tapi karena lama berada di studio akhirnya pelan-pelan ia belajar, kemudian menjadi asisten operator sampai akhirnya menjadi seorang operator studio.

Segala hal ketika dikerjakan secara serius dan konsisten maka bisa menjadi sesuatu yang besar dan berharga. Seorang musisi additional bisa jadi malah lebih banyak mendapat ‘job’ atau tawaran main dibanding seorang penyanyi atau band. Begitu pula para soundman, kru, dan lain-lain. Ketika dia terkenal akan pekerjaannya yang berkualitas maka orang pun akan mencari untuk memakai jasanya. Bahkan dengan pendapatan dan jam terbang yang melewati aktor utamanya.

Hmmm…. Ya ya ya. Duh, sudah mulai mengantuk nih. Sudah ah, saya mau tidur…

Tapi begitu mata terpejam, terdengar dentuman musik, sepertinya dari lounge di bawah kamar hotel ini. Langsung terpikirkan tentang macam-macam band dan penyanyi.

Yahhhh ga jadi tidur lagi ini mah. Yaudah deh saya nulis lagi.

Seperti yang saya tulis di atas, seorang penyanyi atau sebuah band itu sebenarnya banyak macamnya juga. Ada yang menjadi band kafe yang memainkan lagu-lagu populer atau yang biasa disebut Top 40, ada yang menjadi band rekaman, ada yang menjadi band kawinan, ada yang menjadi pengamen di jalanan, ada juga yang menjadi pemain organ tunggal di acara-acara arisan. Menurut cerita pengalaman teman-teman saya, kiprah sebuah band kadang tak bisa mengerjakan banyak hal di luar jalur yang mereka pilih. Sebuah band kafe ketika membuat album rekaman belum tentu bisa sukses. Begitu juga sebaliknya, sebuah band kawinan kalo sudah terkenal, tidak bakal sempat mengerjakan proyek lain seperti album rekaman.

Ini hanyalah sebagian contoh-contoh kecil yang terpikirkan. Pada intinya, ketika kita membuat sebuah band kita putuskan dulu mau menjadi apa. Apakah kita akan menjadi band rekaman yang membuat lagu, mengedarkan lagu itu, kemudian menunggu orang datang untuk mengundang kita? Atau kita mau menjadi band kafe yang dikontrak selama beberapa bulan untuk bermain setiap hari, atau seminggu 2-3 kali? Atau kita mau menjadi band di acara-acara pesta pernikahan yang bermain tiap weekend, sehari bisa dua acara pernikahan? Hahaha yah semua itu pilihan, dan semua bisa menghasilkan.

Bukannya tidur, saya malah mikirin yang kayak gini. Mendingan saya buat secangkir teh hitam,  mungkin bisa menenangkan pikiran. Tegukan pertama… Tegukan kedua… Pahitnya terasa di ronga-rongga mulut membuat otak kembali bekerja.

Jadi  memang dunia musik ini adalah dunia yang sangat luas dengan berbagai macam pekerjaan yang ada di dalamnya. Tapi yang membuat otak ini tersentak, mana yang lebih keren? Mana yang lebih menghasilkan secara uang dari semua pekerjaan di atas tadi? Yah, kalo kita pikir secara ‘bodo-bodo’ (ini istilah yang sering dipakai oleh dosen saya dulu waktu kuliah) menjadi aktor utama pastilah paling keren. Karena dia yang ada di garda depan yang telihat oleh orang kebanyakan.

Apakah itu mutlak? Tidak juga. Jadi kalo hal itu yang kamu kejar, maka pilihlah karir sebagai aktor utama. Apakah aktor utama bisa menghasilkan uang lebih besar? Belum tentu. Semua tergantung kerja keras, hoki, dan lain-lain. Lalu, apakah menjadi aktor pendukung itu tidak keren? Belum tentu. Menjadi aktor pendukung kalau berprestasi pasti bisa menjadi ‘sesuatu’. Ada kenalan saya yang sukses menjadi pebisnis rental alat-alat panggung dan musik. Berawal dari kru panggung, dia cerita kalau awalnya dulu bergelut di bidang ini selama belasan tahun dan sudah tahu tahu seluk beluknya. Hasil kerjanya bagus, dan akhirnya dengan bantuan modal dia bisa mempunyai usaha sendiri. Ya, itu sesuatu yang keren walaupun tidak banyak orang tahu. Apakah itu menghasilkan uang?Jelas menghasilkan. Apakah penghasilannya melebihi yang didapat aktor utama? Yah sangat mungkin. Hahaha!

Banyak orang berpendapat bahwa semua orang mempunyai garis tangannya masing-masing. Ya, saya percaya itu. Ada orang mempunyai garis sebagai pemain band kafe, dia tidak akan menjadi pemain band rekaman. Mungkin seumur hidupnya dia akan berjalan dari kafe ke kafe. Apakah itu salah? Tidak. Itu adalah pilihan dia mencintai musik dan menjalaninya lewat hal ini. Tapi saya bukan orang yang percaya mentah-mentah tentang garis tangan. Saya percaya sebuah garis tangan hanyalah panduan dasar, selebihnya ada kerja kerasdan jaringan relasi yang mempertegas garis tangan itu agar menjadi lebih sukses.

Tegukan keempat teh ini membuat mata saya makin terjaga.

Teringat anak anak kecil tadi yang semangat untuk bermain musik sebaik mungkin agar bisa menang. Teruslah berusaha. Kalian mencintai dunia musik, tapi jalan masih panjang. Lima sampai sepuluh tahun lagi mungkin cita-cita yang tadi kalian sebutkan sudah kalian lupakan. Tapi bagi yang tetap memegang teguh cita-citanya, ingatlah bahwa dunia musik adalah dunia yang luas, dengan banyak peluang dan pilihan. Kamu bisa menjadi aktor utama, aktor pendukung atau bahkan menjadi penonton.

Apapun pilihan kalian itu, kalian tetap ada di dunia musik. Dunia yang bisa menghibur orang, membuat orang senang, membuat orang sedih, membuat orang gila. Membuat dunia ini makin kaya rasa dan bergairah. Hahaha.

Yah seperti saya yang akhirnya memilih untuk turun dari kamar dan menghampiri lounge di lantai bawah. Kali ini sudah bukan band yang bermain, melainkan DJ yang memutar lagu-lagu EDM yang menghentak. Hahahaha, saatnya untuk bergoyang dengan sedikit sentuhan alkohol tentunya.

Eh, kalo DJ, dunia karirnya gimana yahhh???  Hahaha sudahlah, mari kita menikmati saja malam ini.

BACA JUGA - Menelisik Esensi Ruang Terhadap Pergerakan Musik/Seni

Leon Legoh

Leon Ray Legoh lahir di Bandung pada tanggal 14 April 1974. Merupakan drummer dari Koil yang berdiri sejak tahun 1993 bersama teman-teman SMP dan SMA. Selain bermusik, mempunyai pekerjaan lain yaitu sebagai tukang masak di restoran Rumah Makan Legoh. Sebuah rumah makan yang dibuat bersama anak-anak Koil dan teman-teman yang lain sejak tahun 2004. Kini juga sedang merintis sebuah band projekan bernama Kabut Pagi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner