Benarkah Indonesia Sudah Merdeka?

Benarkah Indonesia Sudah Merdeka?

Apakah pikiran kita sudah bebas dari tuntutan? Begitu luas apabila kita berbicara soal tuntutan. Tapi saya ingin mengulas dari sudut pandang stigma. Stigma negatif terhadap orang yang pernah didakwa melakukan pelanggaran hukum atau kejahatan akan selalu melekat pada dirinya. Saat menulis ini saya sedang menghadap cermin yang besar (if you know what I mean? Hehe..). Apakah orang tersebut pikirannya sudah bebas dari stigma yang diberikan orang banyak terhadap dirinya? Atau sebaliknya, apakah orang banyak masih memakai stigma itu terhadap orang tersebut?

Banyak hal yang saya temukan saat saya menjalani proses rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat. Salah satu hal yang lumrah terjadi adalah saat melihat pasien yang berulang kali keluar dan masuk seperti tidak ada jeranya. Saat saya selidiki kenapa pola berulang itu bisa berlaku pada hidupnya, saya temukan jawaban yang cukup menyedihkan.

Keluarganya sudah tidak lagi menganggap dia dan masyarakat sudah mengucilkan dia dan memberikannya cap junkie. Sehingga ia tidak dapat berbuat banyak dalam hidupnya, ruang kesempatan dia untuk membuktikan bahwa dia sudah pulih semakin sempit. Akhirnya dia memilih untuk mencari “sahabat” lama-nya yang paling setia menemani dan yang paling mampu mengobati penderitaannya dengan melepaskan zat endorfin dalam tubuhnya dia itu. Begitulah polanya yang dia jalani selama bertahun-tahun.

Bayangkan apabila pikiran kita terbebas dari segala tuntutan tersebut atau sebaliknya, maka saya rasa masa depan mereka akan membaik dan harapan mereka akan terus terbina. Orang yang terpapar stigma tersebut akan mendapatkan kesempatan dari orang yang pikirannya terbebas dari stigma. Bayangkan dunia tanpa stigma, indah bukan?

Apakah pikiran kita sudah bebas dari keterikatan dan ketergantungan kepada hal tertentu? Saya mengambil salah satu contoh, soal polemik RUU Permusikan yang sempat menyita perhatian masyarakat beberapa waktu lalu. Sebagai pekerja seni, saya melihat beberapa butir dalam RUU tersebut yang apabila disahkan akan membatasi kebebasan berpikir dan mengekang ide kreatif saya, begitu pun beberapa seniman musik lainnya.

Marcello Tahitoe

Marcello Tahitoe adalah seorang musisi yang lahir di Jakarta pada tanggal 20 Februari 1983. Dia telah merilis 5 album sepanjang karirnya yang dimulai dari tahun 2005 di bawah naungan label Sony Music Indonesia. Baru saja merilis album ke-5 yang bertajuk "Antistatis" yang juga merupakan album terakhirnya di major label yang membesarkan namanya tersebut. Aktif di komunitas Altrock/Grunge yang membuatnya mantap untuk menempuh jalur indie.

View Comments (1)

Comments (1)

  • Benghutabarat
    Benghutabarat
    26 Aug 2019
    Mantulll bg ?
You must be logged in to comment.
Load More

spinner