Arah Dandan, Atribut dan Gono-Gini Rockabilly

Arah Dandan, Atribut dan Gono-Gini Rockabilly

Rambut

Sebagian dari anda bisa jadi sudah mahfum bahwa gaya rambut personel The Hydrant—menyisir rambut ke belakang dengan dibubuhi minyak rambut berlebih serta cambang melintang—punya istilah khusus: Pompadour.


Rambut Pompadour sebagai ciri khas Stray Cats | Sumber foto: The Ghosts of Saturday Night

Gaya sedemikian rupa memang menjadi semacam identitas khas para pelaku skena Rockabilly. Dua sosok paling terhormatnya, Elvis Presley serta Stray Cats, tegas mengakrabi Pompadour.

Sebutan berbau borjuis itu memang berasal dari Prancis, dicomot dari wanita penari merangkap penyanyi terhormat bernama Madame de Pompadour. Tren rambut ini sendiri mulai populer di tahun 50-an. Biduan seperti Elvis Presley, Jerry Lee Lewis, Johnny Cash, Buddy Holly, Little Richard serta aktor macam Marlon Brando dan James Dean adalah figur-figur penting penganut model rambut yang sering disebut juga sebagai “pomp” ini.

Konsep penataan rambutnya sendiri adalah dengan menyisir rambut bagian pinggir dan depan sepenuhnya ke belakang menggunakan pomade/minyak rambut, lalu bagian depan agak ditarik kembali ke depan agar terbentuk jambul yang menjulang. Bagi rambut ikal, bagian depan rambut ditarik sedikit agar muncul aksen keriwil. Sebagian orang menerapkan gaya ini pada rambut yang lebih pendek yaitu model Flattop dipadukan dengan pomp yang menghasilkan apa yang dikenal dengan Quiff. Kontingen seniman ber-Quiff antara lain Morrissey, Joe Strummer (The Clash), Martin Fry (ABC), John Travolta—berakting sebagai Danny Zuko—di film Grease, dsb.


Morrissey dan gaya Quiff | Sumber foto: The Rebel Rouser

Sementara itu di ranah Psychobilly gaya rambut ini diimprovisasikan lebih radikal, dengan fondasi punk rock duhai kuat: gaya Mohawk ditabrakkan dengan Quiff yang melahirkan Psychobilly Wedge alias Vamp Ramp. Kim Nekroman (Nekromantix) mempraktikkan gaya ini.


Kim Nekroman dan Vamp Ramp | Sumber foto: Riverfront Times

Penasaran bagaimana menghasilkan Pompadour yang memuaskan, kuat dan anti-Tsunami? Silakan saksikan video tutorial dari Chris Hydrant.

Rudolf Dethu memiliki beragam profesi. Mulai dari manajer band, penulis buku, jurnalis, pengamat musik, aktivis gerakan sosial kemasyarakatan, koordinator program kesenian, sempat menjadi penyiar radio cukup lama, pun menyandang gelar diploma di bidang perpustakaan segala.

Pernah ikut menyelenggarakan salah satu festival industri kreatif terbesar di Indonesia, Bali Creative Festival, selama 2 tahun berturut-turut. Namanya mulai dikenal publik setelah turut berperan membesarkan Superman Is Dead serta Navicula.

Belakangan ini, Dethu disibukkan utamanya oleh 3 hal. Pertama, Rudolf Dethu Showbiz, band management yang mengurusi The Hydrant, Leanna Rachel, Manja, Athron, Leonardo & His Impeccable Six, Negative Lovers, dan Sajama Cut. Kedua, Rumah Sanur - Creative Hub, di mana ia menjadi penyusun program pertunjukan musik dan literatur. Ketiga, MBB - Muda Berbuat Bertanggungjawab, forum pluralisme yang mewadahi ketertarikannya pada isu kebinekaan dan toleransi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner