Apa Kabar, Radio?

Apa Kabar, Radio?

Di Instagram, saya melihat majalah Mojo bekas, terbitan Desember 2004, dengan sampul John Peel memegang vinyl 7 inchi “Teenage Kicks” dari the Undertones. Harganya lima puluh ribu. Saya sikat!


Sumber foto: ebay.co.uk

Pedagang itu sebetulnya punya banyak stok majalah musik dengan sampul pemusik-pemusik favorit saya. Tapi saya lewatkan begitu saja— saya suka melihat pengecualian bahwa John Peel ada di sana.

Sebelum ke John Peel, mari kita sejenak ke majalah. Tentang musik atau pun bukan, di era sekarang, apakah majalah masih relevan? Tidak semudah itu untuk bisa menjawab bahwa majalah masih punya banyak arti sejak saya sendiri sangat banyak memegang handphone. Bahkan untuk dikonsumsi saat kita lama menunggu seperti di bandara atau rumah sakit bersalin, HP menggantikan jeda panjang mengisi waktu. Namun di sisi lain, setiap kali melihat majalah, saya masih sering menghampiri, mengangkatnya dari rak, walau tak sering berakhir dengan ke kasir.

Jadi, di sini dalam konteks majalah musik, ternyata sosok seperti John Peel yang masih bisa menggiring saya untuk membeli.

Siapakah John Peel? Sebagian dari kita tentu tahu akan kiprahnya yang mahsyur. Peel adalah broadcaster yang kerap mengundang musisi “underground” untuk merekam mereka bermain live. Nama acaranya Peel Session, disiarkan oleh BBC Radio 1, sejak 1967 hingga 2004, tahun Peel wafat dan majalah edisi majalah ini terbit. Bisa dikatakan semua band atau musisi yang pernah bermain di Peel Session adalah mereka yang memiliki karakter musik yang sangat kuat dan tersendiri. Kurasi Peel begitu kuat. Kedahsyatan Peel Session melingkupi rilis seri piringan hitamnya, dengan sampul album ikoniknya (pada setiap desain sampulnya, nama band edisi tersebut ditulis paling besar di atas, sementara di bawahnya ditulis berderet-deret band yang pernah mengisi acara Peel Session), yang seakan setiap judulnya ingin saya koleksi (menjadi gagal sejak awal, saya memilih tahu diri, karena faktor ekonomi).

Peel Session menjadi istimewa buat saya, dan penggemar musik di mana-mana, karena rentang pilihan band atau musisi yang bermain di acara tersebut. Begitu banyak band favorit saya, kami, kita, ada di daftar Peel Session. Dari Pink Floyd pada 1967 (tahun penting bagi band itu), Buzzcocks pada 1977, Joy Division pada 1979, Half Man Half Biscuit pada 1985 (oh, saya senang melihat nama mereka ada di daftar Peel Session!), Nirvana pada 1990 (setahun sebelum mereka merubah dunia, di mana Nirvana juga membawakan nomor-nomor dari The Vaselines dan Devo), hingga Blur pada 1997. Tentu yang saya sebutkan hanya sebagian kecil dari sebuah daftar yang sangat panjang.

Saya punya imaji khusus terhadap Peel Session. Namun berhubung tinggal di Jakarta, tumbuh saat bayangan tentang internet pun sulit untuk hinggap di benak, maka tak sebanyak itu relasi emosi dengan John Peel dan radio BBC. Bagaimanapun radio di Jakarta yang mendominasi.

Harlan Boer adalah penulis, musisi, produser, dan seniman visual. Pernah tergabung bersama The Upstairs, C'mon Lennon, dan menjadi manajer band Efek Rumah Kaca. Sebagai singer-songwriter hingga kini sudah merilis sejumlah single, 4 mini album, dan 2 album penuh. Tinggal dan bekerja di Jakarta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner