Apa Kabar, Radio?

Apa Kabar, Radio?

Maka pertanyaan akan mirip, seperti kala menyinggung majalah di atas. Apakah hari ini radio masih relevan? Lagi-lagi menjawabnya tak bisa lekas-lekas saja. Untuk berkelit dari pertanyaan saya sendiri, maka paragraf-paragraf di bawah akan terlebih dahulu diisi dengan titik-titik nostalgia, atau kisah lawas ternama, dan saya masih belum berjanji untuk akan menjawab pertanyaan perihal relevansi radio di era sekarang pada saat menjelang tulisan ini berakhir nanti.

Saya memilih untuk memulainya dari Radio Prambors. Jauh melebihi tinggi pemancar, Prambors berada di posisi atas dalam hal memberi banyak kebaruan yang menghibur.

Obrolan Santai di Warung Kopi adalah salah satunya. Acara ini digarap oleh Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors, diisi oleh Warkop Prambors, sebuah kelompok lawak yang terdiri dari Nanu, Rudy Badil, Dono, Kasino, dan Indro. Dalam acara itu, Rudi Badil sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Kasino memiliki banyak peran: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu kerap berperan sebagai Poltak (Batak), sedangkan Dono berperan sebagai Slamet (Jawa).

Selanjutnya adalah sejarah. Warkop, yang belakangan hanya berpersonil Dono-Kasino-Indro menjadi nama besar yang menasional berkat film-fimnya. Seandainya siaran-siaran Warkop di radio Prambors diperdengarkan lagi pada hari ini, saya pikir masih banyak yang berminat mendengarnya. 

Lalu ada sosok penting bernama Sys NS. Dia salah satu penggagas Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors. Dimulai sejak 1977, acara ini menghasilkan banyak lagu yang menjadi abadi. Di luar itu, LCLR bahkan turut menyumbang warna baru bagi musik pop Indonesia. LCLR sendiri dibuat dalam rangka Radio Prambors mencari materi lagu Indonesia yang sesuai dengan selera musik mereka.

Sys NS juga membentuk kelompok lawak yang siaran di Radio Prambors, namanya Sersan Prambors, yang juga diperkuat oleh Pepeng, Krisna, Muklis, dan Nana Krip. Belakangan, Radio Prambors membuat bulletin bernama Pro Kamu, berisi kegiatan-kegiatan Radio Prambors. Ketika SMP, saya pernah membaca beberapa edisi Pro Kamu dan terpingkal-pingkal membaca kolom yang diasuh oleh Nana Krip. Walau hanya ada dua judul, Sersan Prambors juga sempat bermain film. Sama halnya dengan Warkop, saya pikir memutar kembali siaran-siaran Sersan Prambors masih menjadi ide menarik.

Harlan Boer adalah penulis, musisi, produser, dan seniman visual. Pernah tergabung bersama The Upstairs, C'mon Lennon, dan menjadi manajer band Efek Rumah Kaca. Sebagai singer-songwriter hingga kini sudah merilis sejumlah single, 4 mini album, dan 2 album penuh. Tinggal dan bekerja di Jakarta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner