Antiphaty, For The Scene, dan Kejutan yang Tak Kunjung Usai

Antiphaty, For The Scene, dan Kejutan yang Tak Kunjung Usai

Pada awalnya, saya cuma menduga-duga: Oh, ini mungkin tur spesial jelang perayaan 20 tahun album klasik Antiphaty, For The Scene (2000). Kebetulan itu memang album penting (dan selalu menjadi favorit banyak orang, termasuk saya). Lagipula, awal tahun 2020 nanti, Antiphaty juga akan tepat berusia 23 tahun. Setelah sempat merayakan dua dekade karir musiknya, mungkin Catur dkk butuh sedikit pesta dan juga piknik.

Okay, Gaspol. Apa yang bisa aku bantu?” tantang saya sok-sokan di grup WA. Seperti biasa, saya tetap kebagian tugas untuk handle promosi dan publisitas di media. Oke, jabatannya Tour Manager, yang juga urus kerjasama sponsorship dan banyak lagi. Beni menangani artistik visual sampai videografi untuk kebutuhan publikasi sampai ke acara pertunjukan.

Keempat personel Antiphaty juga ikut turun dan rela bekerja menyiapkan tur ini secara mandiri. Catur dkk yang memastikan jadwal tur dan menghubungi pihak organiser di setiap kota. Mereka pula yang memproduksi merchandise tur dan memasarkan sendiri melalui media sosial. Catur dkk bahkan rela mengeluarkan kocek sendiri untuk itu semua – di saat para sponsor tidak juga segera memberi jawaban dan kepastian.               

Uhm, apa seperti ini memang semestinya band so-called-underground itu bekerja?!

“Sudah biasa kita garap sendiri. Tur Antiphaty yang dulu saja kita habis 72 juta. Hampir semuanya dari duit kita sendiri,” kata Catur mengenang perjalanan Desire Tour (2015) yang melibas total 24 kota di tiga negara – Indonesia, Malaysia dan Singapura. Tur itu juga dijalankan Antiphaty secara mandiri, tiba-tiba, dan tanpa banyak koar sebelumnya.

Everything in it’s punk way.

Samack lahir dan tumbuh di kota Malang. Sempat menerbitkan Mindblast Fanzine (1996-1998) dan situs musik Apokalip (2007-2010). Tulisannya seputar musik dan budaya pop pernah dimuat di Jakartabeat, The Metal Rebel, Rolling Stone Indonesia, Vice Indonesia, Warning Magz, Whiteboard Journal, GeMusik, serta berbagai media lainnya. Sesekali menjadi editor untuk sejumlah buku dan penerbitan. Saat ini beraktivitas di bawah institusi Solidrock serta mengelola distribusi rekaman bersama @demajors_mlg.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner