Aneka Fauna di Lagu Indonesia

Aneka Fauna di Lagu Indonesia

Dengan kekayaan fauna yang begitu luar biasa, seperti apakah hewan-hewan ditampilkan dalam lirik-lirik lagu pop Indonesia?

Mari kita sedikit selidiki. Pada lagu-lagu irama daerah, setidaknya bisa ditemukan lagu “Ayam Den Lapeh” (Minang) dengan muatan lirik paduan geografis panorama Sumatera Barat dan duduk termenung terkenang ayam yang lepas, serta “Burung Nuri” (Melayu Deli); bercerita tentang nuri yang terbang tingggi menerbangkan khayal asmara.

Pada lagu-lagu pop, burung memang seringkali mengingatkan pada hubungan percintaan. Misalnya, pada lagu “Pagi Jang Indah" dari Koes Bersaudara, burung kenari jadi teman sang penyanyi untuk bertanya akan isi hati dan kehampaan. Berikut petikan liriknya:

Kini kuseorang diri, berteman burung kenari
Kenari penghibur hati, bernyanyi setiap pagi
Burung kenari, pujaan hati
Selalu bernyanyi di waktu sunyi
Oh, burung kenari, pernahkah dikau bersedih
waktu ditinggal kekasih?

Pada lagu “Burung Camar” yang dinyanyikan oleh Vina Panduwinata, burung di langit kembali menjadi elemen penting untuk mendukung melangut, selain juga memandang perahu kecil dan nelayan tua di laut.

Burung camar, tinggi melayang
Bersahutan di balik awan
Membawa angan-anganku jauh meniti buih
Lalu hilang larut di lautan

Oh, bahagia tiada terperi
Indah nian derap jiwaku
Tak kenal duka derita, tak kenal nestapa
Ceria penuh pesona

Tiba-tiba kutertegun, lubuk hatiku tersentuh
Perahu kecil terayun, nelayan tua di sana
Tiga malam bulan telah menghilang
Langit sepi walau tak bermega

Tiba-tiba kusadari lagu burung camar tadi
Cuma kisah sedih, nada duka hati yang terluka
Tiada teman, berbagi derita
Bahkan untuk berbagi cerita

Burung camar, tinggi melayang
Bersahutan di balik awan
Kini membawa anganku yang tadi melayang
Jatuh dia dekat di kakiku

Tapi burung camar di lirik lagu Iwan Fals malah menggambarkan tragedi. Pada lagu “Celoteh Camar Tolol”, Fals bernyanyi lirih, “Risau camar membawa kabar: Tampomas terbakar/ risau camar memberi salam: Tampomas Dua Tenggelam". Di lagu tersebut, Iwan Fals juga menghadirkan lumba-lumba. Sementara burung belibis, dijadikan Fals untuk mendeskripsikan anatomi di lagu “Obat Awet Muda”: “pasangannya, seorang pemuda yang jimatnya melebihi dosis, sebesar burung belibis”.

Harlan Boer adalah penulis, musisi, produser, dan seniman visual. Pernah tergabung bersama the Upstairs, C'mon Lennon, dan menjadi manajer band Efek Rumah Kaca. Sebagai singer-songwriter hingga kini sudah merilis sejumlah single, 4 mini album, dan 2 album penuh. Tinggal dan bekerja di Jakarta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner