Anak Muda, “Orang Tua”, Musik Indonesia, dan Hari Ini

Anak Muda, “Orang Tua”, Musik Indonesia, dan Hari Ini

Aktivis Musik Militan adalah kolektif penggemar musik yang mengumpulkan berbagai rilisan, terdiri dari Didik Yandiawan, Vino Karsantini, dan Tufail. Di masa pandemi ini, mereka rutin membahas album-album Indonesia melalui Instagram Live

Saya sempat menonton episode mereka membahas album Pas “IndieVduality” rilisan Aquarius Musikindo pada 1997. Tidak hanya mengingatkan kembali bagaimana sebuah musik so called alternative rock berbunyi mewarnai gelombang baru pada era 1990an, terutama bagi musik popular Indonesia, tapi juga sampai pada desain sleeve cover albumnya—terutama bagaimana memperlakukan teks pada bidang memanjang—yang dikerjakan oleh Hevi Sjarifuddin (bagi saya, bila dibaca hari ini terasa “sangat Helvi”) yang menampilkan desain grafis mutakhir pada zamannya. 

Mau tidak mau, membahas Pas, entah dimulai dari album mereka yang manapun, akan sampai pada rilisan pertama saat mereka merekam mini album Four Through The Sap pada 1993 dan kemudian merilisnya secara independen. Langkah Pas akan selalu dikenang sebagai tonggak awal rilisan independen era 1990an, yang sangat berperan pada semangat band-band underground/indie era itu, terus berestafet sampai sekarang—yang dilakukan para personil Pas saat mereka berusia sekitar 24 tahun.

Sebetulnya 24 tahun bukan usia yang muda bila dibandingakn kiprah para remaja belasan tahun di scene underground Amerika dan Eropa, tapi mengingat bagaimana terbelakangnya akses informasi di Indonesia masa itu dan bermimpi memiliki album bagi musik yang di luar arus utama saja sudah merupakan pembangkangan, yang dilakukan Pas bisa jadi tak terbayangkan.  

Terakhir, Aktivis Musik Militan baru saja membahas album kompilasi The Flaming Leeds 01 yang dirilis oleh Leeds Records pada 2015. The Flaming Leeds 01 berisi lagu-lagu dari band-band yang lima tahun lalu bergeliat di kalangan generasi muda, bermain di acara-acara kecil yang radarnya belum terlalu menyebar. Band-band yang turut serta di sana adalah Zzuf, Circarama, Humsikk, Pipepole, The Young Liars, Aggi, Strange Fruit, Sun, Talking Coastly, Much, Sirati Dharma, Fuzzy, I, dan .Feast.

Harlan Boer adalah penulis, musisi, produser, dan seniman visual. Pernah tergabung bersama the Upstairs, C'mon Lennon, dan menjadi manajer band Efek Rumah Kaca. Sebagai singer-songwriter hingga kini sudah merilis sejumlah single, 4 mini album, dan 2 album penuh. Tinggal dan bekerja di Jakarta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner