3 Angka 8 Incubus - Live In Jakarta

3 Angka 8 Incubus - Live In Jakarta

Ini kali ketiga Incubus bermain di Indonesia. Band yang telah aktif sejak tahun 1991 ini beberapa tahun silam sempat menghelat konser mereka di Jakarta, tapi di tempat yang berbeda. Penampilan ketiga dari band asal California ini diadakan di Gambir Expo, JiExpo Kemayoran, Jakarta pada tanggal 7 Febuari 2018. Di tengah kondisi cuaca ibu kota dan sekitarnya yang dihujam hujan deras berhari-hari dan banjir di berbagai titik, kekhawatiran akan hujan dan banjir sempat timbul di benak saya, mengingat event ini diselenggarakan di tempat outdoor.

Tapi, kehawatiran saya sirna begitu memasuki wilayah Kemayoran yang cerah pada senja hari itu dan curah air dari langit tidak menghampiri daerah tersebut, sejak saya tiba sampai acara berakhir dengan cukup klimaks. Gate dibuka sejak jam lima sore, dan band yang telah mengeluarkan delapan album tersebut bermain sekitar jam delapan malam lewat sedikit. Lalu, saya sadar, ada angka delapan lain yang melekat di konser ini, tepatnya rilisan album terbaru mereka yang berjudul 8. Secara tidak sengaja, ada tiga angka delapan di sini. Atau, bisa jadi ini memang konsep mereka, membuka konser sekitar pukul delapan malam, sesuai dengan judul album terbaru mereka.

Tanpa opening act, penampilan mereka dibuka dengan “Glitterbomb” dan dilanjutkan dengan “Circles”. Di lagu ini, sang vokalis flamboyan Brandon Boyd juga sedikit bermain perkusi, yang sentak mengingatkan saya akan penampilan Ian Brown bersama The Stone Roses. Brandon yang sudah memasuki kepala empat dan berambut gondrong sekilas tampak seperti Iggy Pop, apalagi saat ia menanggalkan atasannya di seperempat bagian terakhir dari konser Incubus. Tidak banyak kata yang diucapkannya di jeda repertoar mereka selama 1.5 jam lebih. Hanya kata “thank you” dan “terima kasih” yang paling sering ia ucapkan, dan disambut riuh penonton golongan “tua” dan “muda”.

Saya sendiri mengikuti Incubus hanya dari album pertama yang masih kental bernuansa funk sampai album Morning View, di mana musik mereka bertranformasi menjadi modern rock yang catchy, dan unsur funk yang mulai memudar dari lagu-lagu mereka sejak era itu, terlebih di era saat ini. Tapi, mereka tetap memproduksi album dengan kualitas yang baik, walaupun saya tidak mendengarkan keseluruhan album selepas Morning View. Saya berharap mereka membawakan juga, lagu-lagu mereka dari era pertengahan ‘90an sampai awal abad 21.

Harapan saya terjawab saat mereka membawakan lagu seperti “Pardon Me” dan “Drive” yang menstimuli massa untuk bernyanyi bersama. “Drive” adalah lagu dari album Make Yourself yang dirilis tahun 1999. Awalnya, ini adalah salah satu lagu Incubus paling hits dan dibuat untuk keperluan jingle iklan. Ternyata, lagu ini menjadi titik balik kesuksesan mereka untuk lebih bisa diterima khalayak yang lebih luas dan menjadikan mereka salah satu band rock sukses dan influential akhir abad 20.

Gitaris mereka, Mike Einziger kali ini memakai gitar Telecaster dan tetap berkutat dengan berbagai effect stompbox untuk menghasilkan suara yang unik dengan balutan riff yang catchy. Penjaga lini belakang, alias drummer Jose Pasillas menyita perhatian penonton dengan setting drum yang unik dan tampak samping. Drummer keturunan latin ini memainkan beat dengan sangat apik, dengan variasi isian yang kadang cukup berbeda dengan versi asli lagu di album.

Vokalis dari band death metal Ibukota, Deadsquad.
Owner dari minor label dengan genre musik heterogen Alaium Records, fokus merilis album band dalam format kaset.
alaiumrecords@gmail.com
www.facebook.com/alaiumrecords

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner